Perebutan Harta Gono-gini Tessa-Sandy Makin Semrawut

Perebutan Harta Gono-gini Tessa-Sandy Makin Semrawut
Jakarta (RIAUMANDIRI.co)- Perceraian Tessa Kaunang dan Sandy Tumiwa diresmikan melalui Pengadilan Negeri Jaksel secara baik-baik Desember 2014 silam. Namun, perselisihan tetap terjadi dengan diawali gugatan Sandy perihal harta gono-gini.
 
Semula Sandy hanya menuntut pembagian harta berupa rumah yang terletak di kawasan Duren Tiga, namun dari pihak Tessa menyebutkan bahwa perebutan harta kini beralih ke beberapa benda lainnya. Termasuk sebuah mobil yang dianggap Sandy milik mereka berdua.
 
"Waktu itu saya datang ke ulang tahun Tessa tahun 2014 di Ancol. Itu setelah dia cerai. Terus Tessa dikasih hadiah sebuah mobil Toyota Harrier Sama ibunya yang diperoleh setelah perceraian," ujar Tiara selaku saksi yang dihadirkan oleh pihak Tessa.
 
"Semenjak pisah dia tidak ada iktikad baik. Pernah ada perjanjian, pas dia mau nikah sama yang baru dulu. Ada kewajiban kasih Rp 5 juta per bulan. Setelah dia sekarang ada masalah ternyata minta harta gono gini. Yang penting saat ini bagi saya mau mempertahankan untuk anak," tegas Tessa.
 
Melihat hal ini, Firman Chandra berkomentar dan menegaskan perihal tuntutan yang dianggap tidak jelas arahnya.
 
"Hanya satu harta tergugat rumah di Duren Tiga. Tadi dibahas saksi mobil (Toyota) Harrier kemudian ada rumah di Duren Tiga. Kami hanya ngomong rumah di Duren Tiga. Dan kami sangat yakin semua yang saksi nyatakan tadi tidak ada kaitannya dengan harta bersama," pungkas Firman.
 
Perebutan ini diawali dengan pendapat keduanya mengenai kebaikan dua anak mereka dalam hal harta. Hanya saja Sandy tetap bersikeras ingin pembagian harta setengah-setengah dan kemudian 25 persen bagiannya akan diberikan kepada kedua anaknya. Pasangan yang semula tampak harmonis ini kini berseteru setelah dua tahun bercerai.(dtc/hai)