Memuat Ribuan Kilo Bahan Bangunan

Pesawat Kargo Hilang di Papua

Pesawat Kargo Hilang di Papua

JAYAPURA (RIAUMANDIRI.co) - Sebuah pesawat kargo jenis Caribou DHC4 PK-SWW milik Pemerintah Daerah Puncak Papua, hilang kontak pukul 07.57 WIT Senin (31/10). Pesawat itu tiba-tiba hilang dalam penerbangan dari Timika menuju Illaga, Puncak, Papua. Diketahui, pesawat kargo itu membawa bahan-bahan bangunan.

Menurut Kepala Bandara Ilaga Puncak, Dani Joko, cuaca di Bandara Ilaga saat terjadi hilang kontak dengan pesawat terpantau cerah. Sesuai rencana, sebelum hilang, pesawat Caribou tersebut akan mendarat untuk keduanya kalinya di Bandara Ilaga. "Ini untuk kedua kalinya akan mendarat tetapi kemudian hilang kontak," terang Dani, Senin (31/10).

Pesawat tersebut mengangkut bahan bangunan berupa gorong-gorong dan mesin molen dengan total berat 3.130 kilogram. Selain barang, ada empat orang di dalam pesawat, yakni Capten Pilot Farhat Limi, FO R Fendi, mekanik Steven, dan FOO Andi Baringin.


Sebelum hilang kontak, pesawat sempat melakukan kontak pertama dengan petugas bandara di Ilaga yang melaporkan jika posisinya sudah di Ilaga dan diperkirakan akan segera mendarat.

Selanjutnya selang beberapa menit, petugas bandara menghubungi pesawat itu namun tidak direspon, petugas juga sudah meminta bantuan kepada pesawat yang melintas di area Ilaga namun tidak juga mendapatkan informasi.

Sebanyak 18 anggota tim SAR diterjunkan melakukan pencarian dibantu dengan satu unit helikopter milik PT Freeport Indonesia dan 2 Trigana Air service. "18 Orang Tim SAR gabungan dari Basarnas Mimika, TNI, dan KNKT melakukan pencarian terhadap pesawat yang hilang kontak, dan menggunakan satu unit helikopter bantuan PT Freeport Indonesia," terang Muhammad, Humas SAR Mimika.

Hingga Senin sore kemarin, lokasi hilangnya pesawat Caribou tersebut belum diketahui, namun pihak SAR sudah menemukan titik koordinatnya yang dipancarkan signal emergency Locator transmitter (ELT), yakni S 04 07 46 E 137 38 11, berjarak sekitar 40 mil dari Bandara Moses Kilangin Timika tepatnya berada di daerah Jila dan Illaga.

"Belum ada yang melihat fisik pesawat tersebut, hanya saja titik koordinat sudah ditemukan, sehingga pencarian difokuskan ke titik tersebut," jelasnya. Menurut Muhammad , untuk melakukan pencarian, didirikan Posko SAR di Bandara Moses Kilangin Timika.

Pencarian berikutnya akan dilakukan hari ini (Selasa, 1/11) dengan menggunakan satu Helikopter air fast milik PT Freeport Indonesia dan dua pesawat Trigana Air Servis. "Mudah-mudahan besok cuaca cerah hingga bisa dilakukan evakuasi," tambahnya. (dtc/sis)