Denpom Padang

Amankan Pelaku Pengeroyokan Anggota TNI

Amankan Pelaku Pengeroyokan Anggota TNI

Padang (RIAUMANDIRI.co)- Detasemen Polisi Militer (Denpom) I/4 Padang, Sumatera Barat, mengamankan tiga orang pelaku pengeroyokan terhadap Kopral Dua (Kopda) Erison anggota Korem 032/Wirabraja di kawasan Seberang Padang, Kecamatan Padang Selatan, pada Rabu sore .
"Setelah mendapatkan laporan, kita langsung melakukan penyelidikan terhadap pelaku pengeroyokan, dan menangkap tiga pelaku," kata Wakil Komandan Denpom 1/4 Padang, Mayor CPM Alhendri di Padang, Rabu (26/10).


Ia mengatakan penangkapan tersebut dilakukan atas dasar adanya anggota TNI yang menjadi korban dalam kejadian itu. Setelah mereka diperiksa, pihaknya akan menyerahkan ketiga pelaku kepada Polresta Padang.


Tiga orang yang telah diamankan adalah Muhamad Rahul (16), Albert Simon (30) dan Roni Andrianto (46).



"Mereka mengaku ikut terlibat dalam aksi pengeroyokan tersebut dan akan kita mintai keterangan dimana keberadaan otak pengeroyokan tersebut," jelas dia.


Saat ini pihaknya masih mencari pelaku yang dilarang oleh anggota TNI untuk melakukan aksi copet pada Selasa malam (25/10) yang menjadi pemicu aksi pengeroyokan itu. "Kita baru menemukan tiga orang teman dari pelaku," katanya.


Ia mengatakan dalam pemeriksaan terhadap para pelaku pihaknya memperlakukan sebagai masyarakat biasa. Tidak ada kekerasan dan intimidasi berlebihan. "Setelah pendataan kita lakukan nantinya ketiga pelaku akan kita serahkan kepada polisi untuk mengusut lebih jauh," jelasnya.


Polisi Militer sendiri juga akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menemukan pelaku lain. Sejauh ini masih ada empat orang pelaku lagi yang masih berkeliaran.


Dengan adanya kejadian ini ia berharap ada langkah konkret dari pemerintah daerah dan kepolisian untuk menghilangkan aksi premanisme di kota ini."Hal ini nantinya akan kita laporkan kepada atasan dengan harapan dilakukan razia terhadap aksi premanisme," tuturnya.


Sebelumnya seorang anggota TNI dari Korem 032/Wirabraja Sumbar Kopral Dua (Kopda) Erison kritis karena dikeroyok oleh tujuh orang preman di kawasan Pasar Raya Padang, pada Selasa malam (25/10) karena menghalangi aksi pencopetan yang dilakukan oleh salah seorang pelaku.
Kejadian berawal saat korban pergi mengajak anaknya ke Pasar Raya Padang dan melihat seorang pencopet akan mengambil dompet seorang ibu-ibu. Melihat hal itu, korban berusaha menegur pencopet agar menghentikan aksinya.


Tidak senang dengan tindakan korban, pencopet memanggil rekan-rekannya untuk menghajar korban."Saat korban duduk bersama anaknya di kawasan Air Mancur, segerombolan pereman langsung memukuli korban dengan kayu, botol dan beberapa hantaman," kata Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) Mayor Kav Deswanto di Padang, Rabu.


Akibatnya Kopda Erison babak belur dan mengalami luka robek di bagian kepala belakang sebelah kanan dan luka lebam di bagian wajah dan sekujur tubuh. Saat ini korban sedang melakukan perawatan intensif di Rumah Sakit Tentara Reksodiwiryo Padang.(ant/ril)