Festival Pesona Selat Lembeh di Bitung

Festival Pesona Selat Lembeh di  Bitung

JAKARTA(RIAUMANDIRI.co) - Panorama alam bisa jadi kekuatan penarik kunjungan wisatawan. Namun, hijau pegunungan dan biru lautan tidak akan jadi incaran tanpa perkenalan. Selain itu, bukan hal mudah memperkenalkan sebuah destinasi sebagai objek wisata.

Ada akses dan fasilitas yang harus juga dipersiapkan. Tak semata mengandalkan keindahan. Sebut saja Bali, perkenalannya sudah dilakukan sejak puluhan tahun lalu. Tepatnya sejak 1970an.

Maka, wajar jika kini, Bali jadi destinasi wisata populer. Apalagi akses dan fasilitasnya terus ditambah. Tidak heran jika wisatawan terus bertandang. Sayangnya, tidak demikian keadaannya dengan destinasi lain di Indonesia.


Padahal, dari segi keindahan alam, semua punya kelebihan. Bitung contohnya. Kota pelabuhan di Sulawesi Utara itu punya Selat Lembeh yang dikenal sebagai salah satu titik penyelaman terindah di Indonesia.

Kendati secara geografis dekat dengan Bunaken, namun Selat Lembeh punya keanekaragaman hayati laut yang tidak dimiliki destinasi populer di Manado tersebut. Berbicara pantai, Selat Lembeh terbilang punya pantai yang tidak terlalu lebar dan diikuti tubir atau tepi jurang.

Arusnya pun kuat karena selat yang sempit berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik. Namun, selat sepanjang 16 km dengan lebar sekitar 1-2 km ini punya 95 titik penyelaman (diving spot).

Selain itu, Lembeh juga memiliki pesona destinasi bersejarah seperti Monumen Trikora serta penyelaman kapal karam atau shipwreck diving. Sayangnya, semua daya tarik itu 'tersembunyi'. Pamor wisata Lembeh masih kalah dibandingkan Bunaken, apalagi Bali.

Itulah alasannya, pemerintah kota Bitung getol menggelar festival, seperti Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) yang baru diselenggarakan 6-10 Oktober lalu. (vnn/ivn)