Smartphone Whammy Phone Bisa Dijadikan Alat Musik

Smartphone Whammy Phone Bisa Dijadikan Alat Musik

RIAUMANDIRI.co - Saat ini telah banyak perusahaan besar dunia yang berlomba-lomba membuat perangkat dengan layar fleksibel, sementara kebanyakan perangkat mobile masih menggunakan layar konvensional yang tentunya akan pecah bila ditekuk. Namun dengan dikembangkannya layar fleksibel membuat smartphone dapat dengan mudah ditekuk.

Hal ini berlaku juga untuk prototipe smartphone Whammy Phone yang dikembangkan oleh para peneliti dari Human Media Lab di Queen’s University Kanada yang memanfaatkan arahan berbeda dalam menciptakan alat musik instrumental. Pengembangan alat musik eksperimental memang sudah lama dikembangkan, di mana tujuannya memanfaatkan beragam benda dengan material berbeda untuk menghasilkan suara-suara unik.

Memang sangat tepat para peneliti mengusung alat musik ini sebagai smartphone, karena seperti yang kita ketahui saat ini smartphone memiliki banyak sekali fungsi selain untuk telepon atau mengirim pesan singkat. Dengan kemampuannya yang dapat ditekuk-tekuk, Whammy Phone mampu mengeluarkan suara biola atau gitar sesuai dengan bengkokan pada layar.

Meski sangat unik, namun Whammy Phone masih belum sempurna, karena produk ini memang belum rampung dikerjakan. Prototipe Whammy Phone masih terlihat memiliki selotip di bagian bawah perangkat. Namun yang menjadikan perangkat ini unik adalah komponen layar sentuh FOLED (flexible organic light emitting diode) yang memiliki resolusi cukup tinggi, yakni 1080×1920 piksel.

Pada video yang mereka unggah, terlihat bahwa layar tersebut memiliki fungsi untuk menampilkan deretan tombol untuk memicu keluarnya suara. Perangkat ini berkerja menggunakan software synthesizer yang sudah dipasang pada perangkat dan memanfaatkan rangkaian sensor fleksibel yang memungkinkan perangkat dapat mengubah gerakan di tubuhnya menjadi input untuk memanipulasi suara. Sayangnya, tak ada indikasi pihak Human Media Lab bakal menjual Whammy Phone secara komersil, namun prototipe ini telah dipamerkan di konferensi Human-Computer Interaction di kota Tokyo, Jepang awal minggu ini.(btk/ivn)