Diduga Bertengkar dengan Pacar

Mahasiswi UIR Tewas Gantung Diri

Mahasiswi UIR Tewas Gantung Diri

PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Apa yang dilakukan Mastri Lidyana (21), seorang mahasiswi Universitas Islam Riau asal Rokan Hulu, sungguh mengejutkan.

Wanita muda itu ditemukan tewas dalam kondisi tergantung di dapur rumahnya, di Jalan Kuaran, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya, Senin (3/10) sekitar pukul 14.30 WIB. Kuat dugaan, aksi itu dilakukan secara sengaja.

Yang mengejutkan, jalan pintas yang tergolong nekat itu ditempuhnya hanya karena bertengkar dengan sang pacar. Namun hingga saat ini, pihak Kepolisian masih memastikan hal itu.


"Korban diduga bunuh diri karena bertengkar dengan pacarnya. Saat pertama kali ditemukan, korban sudah dalam posisi tergantung di dapur rumahnya," ungkap Kanit Reskrim Polsek Bukit Raya, AKP Sihol Sitinjak.

Ditambahkannya, ketika pertama kali ditemukan, mayat Mastri sudah mulai mengeluarkan aroma tak sedap. Selain itu turut diamankan pula barang bukti sehelai kain yang digunakan korban untuk bunuh diri.

"Jenazah korban akan kita serahkan ke pihak keluarganya untuk dikebumikan. Kita juga sudah memintai keterangan sejumlah saksi. Termasuk pacar si korban. Pengakuan pacarnya tersebut, mereka memang sempat bertengkar akhir pekan lalu," tutupnya.

Selain itu, orangtua korban juga mengakui sudah putus hubungan dengan anaknya sejak Sabtu (1/10) lalu. Merasa khawatir, orangtua korban datang dari Pasir Pengaraian ke Pekanbaru dan langsung mendatangi rumah yang dihuni korban.

Setibanya di rumah korban, pintu terkunci. "Orangtuanya sempat bertanya ke teman kampus korban, tapi tidak ada yang tahu. Akhirnya, pintu rumah korban didobrak," tuturnya.

"Waktu didobrak itu, orangtua korban mencium aroma tidak sedap dari dalam rumah, ternyata korban sudah tewas tergantung di dapur rumah menggunakan kain," sambungnya.

Menurut AKP Sihol Sitinjak, pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban. Kita belum bisa pastikan, apakah murni bunuh diri atau dibunuh," ujarnya lagi. (bbs/rtc/grc/sis)