Besok Malam PON XIX Jabar Ditutup

Tinju dan Angkat Berat Ikut Sumbang Emas

Tinju dan Angkat Berat  Ikut Sumbang Emas

PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Dua hari menjelang Pekan Olahraga Nasional XIX Jawa Barat berakhir, kontingen Riau terus menambah pundi-pundi medali emasnya.

Hingga Selasa (27/9), dua emas kembali masuk dalam kantong kontingen Riau. Emas pertama disumbangkan petinju Riau, Jeky Rezeki Manalu, yang turun di kelas 46 kilogram. Di babak final, Jeky sukses menaklukkan petinju Bali, Valentinus Nahak.

Tinju Sempat kalah pada ronde pertama, Jeky yang tampil habis-habisan berbalik menang di ronde kedua dan ketiga.  

Emas kedua diraih lifter putri Riau, Sri Rahayu. Turun di nomor 84 Kilogram, Sri berhasil menang di dua angkatan yakni squat dan benchpress. Sementara pada angkatan deadlift, Sri berada di peringkat ketiga dan membukukan total angkatan 641 kilogram.

Meski menambah dua medali emas, namun hasil itu belum membuat posisi kontingen Riau bergerak masuk ke posisi lima besar. Saat ini, Riau masih berada pada posisi ke-7. Sebelumnya, Riau memang sempat bercokol di lima besar. Namun belakangan posisi itu direbut Kalimantan Timur yang banyak meraih emas pada hari-hari terakhir pelaksanaan PON Jabar.

Posisi Riau yang saat ini berada di urutan 7 masih belum aman bagi Riau untuk bisa masuk di posisi 10 besar, sesuai dengan target. Pasalnya provinsi lain juga masih berpeluang menggeser Riau. Di antaranya Bali, Sumut, Papua dan DIY.

Ketua Umum KONI Riau, Emrizal Pakis, mengaku bersyukur atas tambahan dua medali emas dari cabor tinju dan angkat berat. Tambahan itu bisa menambah asa Riau untuk bisa memenuhi target masuk di posisi 10 besar. Walaupun sejauh ini masih ada persaingan dari provinsi lain yang juga berusaha untuk mengejar target.

"Pertama tentu kita bersyukur dua medali emas ini membuka peluang kita bisa bertahan di sepuluh besar. Memang masih terjadi kejar mengejar posisi di klasemen sementara. Masih ada beberapa cabor lagi yang akan bertanding dalam dua hari terakhir ini," ujar Emrizal Pakis.

Dijelaskan Emrizal Pakis, jika Provinsi Sumut, DIY, Papua dan Bali tidak meraih medali emas, maka Riau bisa diprediksi berada di posisi 7.
Riau sementara berada di posisi 6 dengan torehan 18 emas, 19 perak dan 33 perunggu. Sumut 15 emas 15 perak dan 30 perunggu, dan Papua 15 emas 15 perak dan 27 perunggu.

Sedangkan di posisi lima besar, Jabar DKI, Jateng, Jatim dan Kaltim tidak akan mungkin terkejar lagi dalam perolehan medali. Bahkan Jabar sudah dipastikan menjadi juara umum PON XIX.

"Tentunya dengan sisa pertandingan ini kita masih berharap dan berdoa, agar cabor-cabor yang masih bertanding bisa berjuang tampil maksimal, menambah perbendaharaan medali emas. Taekwondo, anggar, tenis meja, masih bertanding besok (hari ini), paling tidak bisa menambah emas," harap Emrizal Pakis.

Sementara itu, Ketua Persatuan Tinju Amatir (Pertina) Riau, Robin P Hutagalung, mengatakan, Jeky semula memang ditargetkan meraih emas dan ia betul-betul tampil maksimal di partai final. Di ronde pertama Jeky kurang begitu maksimal tampil sehingga petinju Bali memenangkan ronde pertama.

Memasuki ronde kedua setelah mendapat motivasi dari jajaran pelatih, Jeky langsung berubah dalam penampilannya. Angka demi angka berhasil diraih Jeky. Begitu juga di ronde ketiga, Jeky terus memberikan perlawanan kepada petinju Bali. Ronde kedua dan ketiga berhasil diraih sempurna oleh Jeky.

"Suatu hal yang luar biasa Jeky bisa menyumbangkan medali bagi kontingen Riau. Emas ini merupakan emas perdana di cabor tinju," ujarnya.

Terpisah, ketua umum PABBSI Riau, Sanusi Anwar, mengatakan, tambahan medali emas dari Sri Rahayu, merupakan medali emas terakhir dari cabor PABBSI. Sanusi mengakui bahwa target PABBSI Riau meraih tiga medali emas gagal. Namun ia tetap puas dengan capaian lifter-lifternya yang terus berjuang semaksimal mungkin meraih yang terbaik.

"Itulah kemampuan kami untuk PON tahun ini. Kami sudah mengotak-atik segala kemampuan, target tiga medali emas tidak tercapai. Dan inilah yang terbaik kami berikan," ujar Sanusi.

Selain dua medali emas dari Jeky, cabor tinju juga menambah satu medali perak dari petinju Tinus Pane. Pane kalah di partai final saat menjajal petinju Nusa Tenggara Barat.

Selain itu Angkat berat juga menambah satu medali perunggu dari Rini Maisuri. Dan satu medali perunggu lagi dari cabor taekwondo yang dipersembahkan Ibrahim Zarman.

Sementara itu, untuk penutup PON XIX Bandung, Jawa Barat, akan dilaksanakan besok, Kamis (29/9) malam, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Penutupan direncanakan akan dilakukan Wakil Presiden Jusuf Kala. (nur)