Banjir Bandang Hantam Garut, 19 Tewas

Banjir Bandang Hantam Garut, 19 Tewas

GARUT (RIAUMANDIRI.co) - Kabar duka datang dari Kabupaten Garut, Jawa Barat. Banjir secara tiba-tiba menghantam kawasan itu, Rabu (21/9) dini hari.

Banjir bandang terjadi akibat meluapnya Sungai Cimanuk, yang mengalir di kawasan itu. Hingga Rabu siang, korban tewas tercatat sebanyak 19 orang. Sementara puluhan lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit setempat.

Dahsyatnya banjir bandang itu, diungkapkan sejumlah saksi mata. "Saya lihat jelas seperti ombak tsunami, besar sekali. Saya posisinya di atas di Jalan Cimanuk ini. Banjir langsung ke dataran rendah di sekitaran Tarogong Kidul, tepatnya ke arah rumah sakit," ujar Fikri Imanudin (36), salah seorang pedagang mi ayam keliling.


"Di sana kan lokasi permukimannya di bawah dan samping Sungai Cimanuk persis. Jembatan Sungai Cimanuk ini ke dasar sungai itu ada sekitar 15 meter dan luas. Terbayang kan air meluapnya sangat besar. Kalau ke atas cuma cipratannya saja, tetapi tetap ada air besar masuk ke jalan atas ini," lanjut Fikri.

Saat kejadian, Fikri mengaku sedang berada di sekitar perempatan Cimanuk atau tak jauh dari jembatan Cimanuk arah RSUD dr Slamet dan Kantor Bupati Garut. Ia mengaku kaget saat melihat gumpalan air besar menutup jembatan dan jalan menuju RSUD Garut yang posisinya menurun atau di bawah Jalan Cimanuk. Daerah itu merupakan kawasan padat penduduk dan dihuni ribuan warga sampai ke arah kantor bupati.

"Ke arah selatan itu lembah. Jadi, daerah yang terbelah Sungai Cimanuk di kawasan kota posisinya lembah dan di bawah daripada daerah lain di Garut. Itu daerah Tarogong Kidul," kata dia.

Fikri mengaku ketakutan dan memilih mencari orang lain untuk melihat momen ketika jalan, rumah, dan bangunan lain diterjang banjir. Padahal, sebelumnya, kawasan itu ramai arus lalu lintas, meski tengah malam. Area ini sering kali macet pada siang hari.

19 Orang Sementara itu, juru bicara Basarnas Jabar, Joshua Banjarnahor mengatakan, hingga Rabu sore kemarin, korban tewas dalam musibah itu tercatat sebanyak 19 orang. Sedangkan korban selamat, sudah mendapat penanganan medis dari pihak RS Guntur. "Korban selamat sudah ditangani sebanyak 37 orang," terang Joshua. (bbs/dtc/kom/sis)