Azzahra Sungguh Luar Biasa

Azzahra Sungguh Luar Biasa

PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Luar biasa. Pujian itu patut ditujukan kepada atlet renang putri Riau, Azzahra Permatahani. Untuk kedua kalinya, remaja putri berusia 16 tahun itu, sukses mempersembahkan medali emas bagi Kontingen Riau, dalam ajang PON XIX di Jawa Barat tahun 2016. Emas kedua itu dipersembahkan Azzahra saat tampil di nomor 400 meter gaya ganti putri.

Azzahra Namun yang lebih mengagumkan, emas kedua yang ditorehkan Azzahra ini sekaligus memecahkan rekor PON yang sudah bertahan selama 23 tahun. Sebelumnya, rekor itu dipegang perenang putri senior, Elsa Manora Nasution. Sebagai catatan, emas pertama disumbangkan Azzahra saat tampil di nomor 200 meter gaya dada putri.

Sementara dalam final 400 meter gaya ganti putri, Azzaha berhasil mencatatkan waktu terbaiknya, 4:54:88. Ia berhasil mengalahkan perenang andalan Jawa Timur yang juga masuk di Pelatnas, Resa Kania Dewi, dengan waktu yang cukup jauh, 4:57:12. Sedangkan medali perunggu diraih perenang tuan rumah Jabar, Monalisa Lorenza, 5:14:10.

"Alhamdulillah, saya bisa menambah medali. Target menyumbang medali  emas bagi Riau sudah terpenuhi," ujar Azzahra.

Disinggung mengenai rekor yang diraihnya dengan mampu memecahkan rekor PON, Azahra mengatakan, rekor tersebut belum memecahkan rekornya sendiri. Ia pun mengakui tidak begitu nyaman saat menjalani final 400 meter gaya ganti tersebut.

"Rekor PON sih terpecahkan, tapi kurang enak berenangnya tadi. Kalau rekor sendiri belum terpecahkan," ujar Azzahra.

Aeromodeling 1 Emas Tidak hanya itu, pundi-pundi medali kontingen Riau, juga bertambah dari cabang olahraga aeromodeling. Hal itu setelah Alifian Brian Candra Devi, yang turun di nomor OHLG putri, berhasil meraih nilai tertinggi mengalahkan atlet dari Jawa Tengah dan Kalimantan Barat.

Olahraga Dirgantara ini, untuk pertama kalinya menyumbangkan medali emas bagi kontingen Riau. Di mana tahun lalu hanya berada di posisi 4 besar saja.

"Alhamdulillah, hasil yang sempurna, kita bisa menyumbangkan satu medali emas. Target kita memang bisa menyumbangkan medali, akhirnya tercapai medali emas. Pada pra PON kita dapat perak," ujar pelatih aeromodeling, Sahid Sumarno.

Tinjau Pertandingan Sementara itu, Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, langsung meninjau beberapa cabor yang sedang bertanding, sepanjang Minggu (18/9).

Gubri bersama istri, Sisilita didampingi Kadispora Riau, Edi Yusti, dan Ketua Umum KONI Riau, Emrizal Pakis, langsung menyaksikan pertandingan babak penyisihan sepaktakraw yang digelar di GOR UPI Bandung. Pada pertandingan cabang Sepak takraw putri yang mempertemukan Riau melawan Sulsel. Dalam laga itu, Florensia Cs tampil sebagai pemenang.

Selanjutnya Gubri meninjau cabor lainnya Karate. Sayangnya, karena katerbatasan waktu, Gubri tidak sampai menyaksikan pertandingan hingga selesai, karena akan terbang ke Batam untuk menjemput Jamaah Haji Riau yang tiba dari Tanah Suci Makkah.

"Saya pagi sudah berkeliling dengan Pak Ketua KONI, secara keseluruhan saya pikir sudah cukup bagus. Kita berharap lebih semangat lagi. Apalagi hasil di Porwil Babel lalu menjadi modal kita untuk meraih prestasi terbaik," ungkapnya.

Gubernur juga  sangat bangga dengan pencapaian cabor renang, dayung dan judo, dan cabor lainnya. Ia berharap prestasi itu bisa diikuti oleh cabor lainya.

"Alhamdulillah, saya optimis pundi-pundi medali bisa bertambah.Kita harapkan semangat tim, mulai Ketua KONI, atlet ketua cabor dan seluruh yang terkait tetap konsisten sampai akhir lomba," ujar Gubri, usai mengunjungi Posko Kontingen KONI Riau, di Hotel Topas Bandung.

Terpisah Ketua KONI Emrizal Pakis juga optimis kontingen Riau bisa meraih 10 besar. "Insya Allah, kita bisa mewujudkan target . Kalau tak bisa bertahan di peringkat enam besar, minimal di posisi 10 besar," tegasnya.

Untuk sementara, dengan tambahan dua medali emas dari Renang dan Aeromodeling, Riau berhasil mengumpulkan 5 emas, 4 perak dan 3 perunggu. (nur)