5 Candi di Dataran Tinggi Dieng

5 Candi di Dataran Tinggi Dieng

JAKARTA(RIAUMANDIRI.co) - Di antara keindahan alam yang disuguhkan di dataran tinggi Dieng, ada enam candi indah yang bisa dikunjungi di sana. Selain menyaksikan bangunan kuno dengan segala keindahan dan keunikannya, pengunjung juga bisa belajar sejarah di di candi tersebut.

Lima candi indah di Dieng tersebut merupakan candi peninggalan Hindu beraliran Syiwa. Menurut penelitian candi di Dieng adalah candi Hindu tertua di Indonesia. Bahkan disebut juga di Dieng itulah cikal bakal peyebaran agama Hindu yang kemudian berkembang pesat ke sekuruh Nusantara.

Nah, berikut lima candi indah di Dieng yang kami tuliskan:

Pertama, Kompleks Candi Arjuna

 Di kompleks Candi Arjuna terdapat lima bangunan candi di halaman luas sekitar satu hektare, yaitu: Candi Arjuna, Candi Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra.Di bandingkan dengan candi di sekitar Dieng, kompleks Candi Arjunalah yang tampak masih utuh, dan bisa terliat dengan jelas keindahannya.

Panorama alam di sekitar candi menambah elok saat berkunjung di sana. Gugusan perbukitan dan alam hijau sayur mayur memanjakan pengunjung saat berada di Kompleks Candi Arjuna.

Kedua, Kompleks Candi Setyaki

Kompleks Candi Setyaki bersebelahan dengan kompleks Candi Arjuna. Hanya saja di sana, hanya ada satu bangunan candi saja, yaitu Candi Setyaki. Candi Setyak bentuk bangunannya cukup unik. Sepertinya yang terlihat saat ini hanya pada bagian badan dan kaki saja, tidak ada atap candinya. Jadi kesannya terliaht kerdil.


Apakah memang bentuk bangunanya seperti itu? Tidak tahu pasti. Namun Candi Setyaki dengan ciri khasnya tersebut menjadi hal yang menarik untuk dikunjungi.

Ketiga, Kompleks Candi Gatotkaca

 Kompleks Candi Gatotkaca tidak terlalu jauh dari Kompleks Candi Arjuna. Jaraknya sekitar satu kilo meter. Di sana, hanya terdapat satu bangunan candi, yakni Candi Gatotkaca. Berdasarkan keterangan tertulis di sana, di Kompleks Candi Gatotkaca ada Candi Nakula, Candi Sadewa, Candi Petruk, dan Candi Gareng.

Namun  keempat candi tersebut yang tersisa hanya batu-batu reruntuhannya saja.
Di sekitar Candi Gatot Kaca ada museum Kailasa Dieng, di sana pengunjung bisa menyaksikan arca-arca, artefak, dan benda-benda yang berkaitan dengan Candi Dieng. Namun sebagian sudah dibawa ke museum di Jakarta.

Keempat, Kompleks Candi Bima

 Kompleks Candi Bima hanya ada satu bangunan candi saja. Candi Bima merupakan candi yang paling unik dibandingkan dengan candi lainnya di Dieng. Pada mahkota candi, bentuknya seperti mangkuk yang ditangkupkan, seperti shikara. Karena begitu bentuknya, Candi Bima ini seperti candi-candi di India. Bahkan bisa dibilang di Nusantara sendiri hanya Candi Bimalah bentuk atapnya seperti itu.

Keunikan lainnya adalah bangunan candi tersebut kaki candinya tidak seperti candi lainnya yang bentuk bangunannya lebih menjorok keluar dibandingkan pada badan candi. Jadi tubuh candi tampak terliaht seperti langsung tertanam pada tanah.

Kelima, Kompleks Candi Dwarawati

 Hanya satu bangunan candi yang terlihat di sana, yaitu Candi Dwarawati. Letaknya di antara kebun sayuran milik warga. Keindahan pesona alam sebagai latar belakang candi menambahk keanggunan Candi Dwarawati yang berdiri di kaki perbukitan.

Uniknya Candi Dwarawati bentuk bangunannya bertingkat, karena atap candi dibuat sama dengan badan candi. Dan pada atap candi tidak ditemukan lagi bentuk utuhnya, yang terlihat sekarang hanya sebagian saja. Jadi bentuk asli pada bagian atap tidak diketahui bentuk aslinya.  (vv/ivn)