Drone Facebook Ingin Tandingi Drone Google

Drone Facebook Ingin Tandingi Drone Google

(RIAUMANDIRI.co) - Dua perusahaan raksasa teknologi Facebook dan Google akan meramaikan langit di bumi. Kedua perusahaan itu sengang melakukan investasi besar-besaran membangun infasturktur akses internet di atas udara.

Apabila proyek mereka benar-benar terlaksana 100 persen, maka itu akan membantu mereka untuk meneliti masyarakat dunia pengguna situs mereka secara lebih dalam lagi. Proyek tersebut juga akan membantu 57% penduduk dunia yang masih offline untuk 'go-online' lebih mudah.

Berbeda dengan rivalnya Google, Facebook menggunakan skema drone laser yang berputar-putar di titik tertentu daerah stratosphere dua kali lebih tinggi yang biasa dilalui oleh pesawat jet. Drone laser tersebut berbentuk seperti pesawat mata-mata, perusahaan memberi nama pesawat tersebut dengan Aquila 1. Sedangkan Google menggunakan skema dengan balon udara raksasa yang mengelilingi dunia yang mengudara di area stratosphere.

berita teknologi, berita ilmu pengetahuan, terbaru, terupdate, gadget, dunia, indonesia
Skema internet by drone yang dilakukan ole Aquila 1 milik Facebook | Sumber Gambar : BBC
Jika dibandingkan dengan Google, proyek besar Facebook ini terbilang sedikit lebih terlambat, Google lebih dulu sedangkan Facebook baru pada tahap ingin melakukan penerbagan pertamanya. Informasi ini diperkuat oleh komentar Jay Parikh seorang Kepala Rekayasa Jaringan di Facebook, ia mengatakan "Ini masih belum diterbangkan, itu merupakan gol berikutnya".

Namun ia mengatakan ingin melakukan penerbangan pertamanya akhir tahun ini. "Jangan bilang Mark" ia buru-buru menambahkan, "Saya mencoba untuk mewujudkan harapan Mark," tambahnya.

Aquila 1 baru-baru ini dibangun di Somerset, Inggris sebelum dikirim ke suatu tempat tes yang masih dirahasiakan. Drone lebih lebar dari pesawat jet Boeing 737, tapi terlihat sangat berbeda, karena tidak ada kebutuhan untuk mengangkut penumpang atau pilot. Strukturnya besar dan ramping terbuat dari lapisan busa tipis yang ditutupi serat karbon, dengan empat baling-baling terpasang.

"Seluruh strukturnya memiliki lebar 142ft (43m) tapi beratnya kurang dari Toyota Prius," jelas Mr Parikh. "semua struktur dan kekakuan pesawat dalam serat sayap karbon yang mendukung segala sesuatu, seperti payload, baterai, dan panel surya di atas." tambah Jay Parikh. (bbc/ivn)