BERMAKNA PEMERSATU

Logo Lima Ring di Indonesia Jadi Perkara

Logo Lima Ring  di Indonesia Jadi Perkara

Jakarta (HR)-Dua payung organisasi olahraga tanah air, KONI dan KOI, terlibat perseteruan soal logo organisasi. Padahal, IOC memilih lima ring yang saling terkait itu sebagai simbol persatuan seluruh dunia.

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) terus bergesekan. Sempat ada ketidakharmonisan antara dua pemegang pucuk pimpinan, ribut-ribut itu mereda. Tapi, kemudian malah muncul babak baru. Belakangan, dua lembaga itu berebut logo IOC (International Olympic Committee) yang juga logo Olimpiade dengan desain lima gelang dengan dasar putih itu.
Logo IOC berupa lima gelang berwarna-warni: biru, kuning, hitam, hijau, dan merah yang saling bertautan dan punya latar belakang putih. Logo itu kemudian dikenal sebagai gelang Olimpiade.
Banyak yang menyangka logo tersebut mewakili benua-benua di dunia. Biru untuk Eropa, kuning untuk Asia, hitam mewakili Afrika, hijau untuk Australia dan Oceania, dan Merah untuk Amerika.
IOC sendiri pernah terjebak dalam asumsi tersebut dan menuangkan dalam AD/ART di tahun 1951. Namun, dalam Standart Charter yang menjadi acuan kerja IOC hingga saat ini menyebutkan kalau logo tersebut merepresentasikan persatuan lima benua di dunia dan bertemunya para atlet dari seluruh dunia di Olimpiade dan warna itu tak mewakili sebuah negara atau benua secara spesifik.
ICO juga menyebut simbol itu menguatkan ide kalau Olympic Movement bersifat internasional dan mengajak semua negara di berbagai belahan dunia untuk bergabung.
Jika dirunut, sejarahnya logo itu didesain oleh Pierre de Coubertin. Dia lah pendiri Olimpiade modern dan kemudian dikenal sebagai bapak Olimpiade modern. Logo tersebut sudah diciptakannya pada 1812. Artinya sudah berumur lebih dari satu abad.
"Ini benar-benar sebuah emblem internasional," tulis Coubertin seperti dikutip New York Times.
Lantas dari mana Coubertin bisa memilih logo tersebut? Ada beberapa perbedaan pendapat soal dari mana pria Prancis yang hidup di tahun 1896-1929 itu dapat ide.
Berdasarkan penelitian sejarawan Amerika Serikat Robert Barney, yang menekuni arkeologi Yunani, logo itu sudah dipakai oleh masyarakat Yunani. Coubertin meneruskan untuk memakainya.
Sumber lain menyebutkan kalau Coubertin memilih logo tersebut sejak dia menjadi presiden asosiasi olahraga yang menggabungkan dua cabang olahraga di Prancis.
Menurut psikiater dari Swiss, Karl Jung, logo itu dipilih untuk melambangkan persatuan, kebersamaan, dan keberlanjutan.
Perdebatan itu terus berlangsung hingga 1914. Tapi logo tersebut tetap digunakan secara resmi pada Olimpiade VII di Antwerp, Belgia.
Logo itu makin popular sebagai logo IOC dan Olimpiade ketika bergulir Olimpiade musim panas di Berlin pada 1936. Sekarang logo itu memang benar-benar lekat dengan IOC dan Olimpiade.(dtc/pep)