Bahas Pengelolaan Air Bersih

Komisi III Undang Sejumlah SKPD

Komisi III Undang Sejumlah SKPD

Pangkalan Kerinci (RIAUMANDIRI.co) - Layanan air bersih yang belum maksimal membuat Komisi 3 DPRD Pelalawan tidak puas. Mereka mengundang sejumlah SKPD, diantaranya dinas PU, Bappeda, Bagian Keuangan, Bagian Aset dan Badan Kepegawaian Daerah untuk membahas persoalan yang menyebabkan pelayanan air bersih yang dikelola UPTD di masing-masing kecamatan berjalan tidak sesuai harapan.


Rapat dipimpin Ketua Komisi 3, Imustiar SIp dihadiri anggota lainnya ini dilaksanakan, Selasa (6/9) di ruang rapat kantor DPRD Pelalawan. Dalam kesempatan itu dibahas rencana jangka pendek dan jangka panjang pengelolaan air bersih di kabupaten Pelalawan yang sudah kebanyakan tidak beroperasi lagi.


Dalam pengelolaan air bersih Dinas PU lewat UPTD saat ini ada yang sangat mengecewakan, terutama di  Pangkalan Kerinci. Nyaris tiap hari warga harus membeli air isi ulang untuk kebutuhan mereka, Belum ada kejelasan sampai kapan itu terjadi.



"Sekarang kita bahas dulu yang di Pangkalan Kerinci. Masyarakat mengeluhkan debit air tidak maksimal. Kita tidak berbicara soal kualitas nya, kita mau masyarakat bisa mandi dan mencuci memakai air PAM. Ini harus ditangani sesegera mungkin dan tidak bisa dibiarkan begitu saja," kata sekertaris Komisi 3 Monang Pasaribu.

Untuk penanganan masalah air bersih di Pangkalan Kerinci, Kadis PU minta supaya pihaknya diberikan waktu selama seminggu ini. "Kami minta waktu dalam seminggu ini. Dalam waktu dua hari mungkin bisa kita operasionalkan. Kita cari tahu dulu apa persoalannya," kata Kadis PU Hasan Tua dalam rapat.

Untuk kedepannya, Bappeda dan Dinas PU berencana untuk pengelolaan air bersih yang memenuhi kebutuhan masyarakat diharapkan bisa dilakukan secara profesional, artinya saat ini harus dipastikan apa-apa saja kebutuhan yang dapat dipenuhi agar pasokan air ke warga tidak terganggu,

seperti masalah infrastruktur, SDM dibidangnya dan juga biaya perawatan yang harus disediakaan secara rutin, artinya semua kebutuhan itu harus terealisasi seluruhnya baru bisa dipastikan pelayanan dapat terpenuhi.

"Jadi memang kita butuhkan itu selain infrastrukturnya yang memadai karena saat ini pipa-pipa yang lama banyak yang berkarat, selain itu juga kita butuh tenaga ahli yang mampu mengelolah air ini bisa berjalan normar sehingga tidak ada lagi keluhan warga,

" ungkap beberapa kepala SKPD dalam rapat. Dan mengenai masalah biaya operasional, lanjut Kepala Bapeda Ir Syahrul mengharapkan agar pengelolaanya bisa dilakukan dengan cara BLUD sehingga apa-apa kebutuhan yang harus di sediakan cepat bisa di atasi dengan anggaran yang ada.

"Tidak seperti sekarang yakni iuran pembayaran air bersih dari masyarakat di storkan ke kas Pemda dan barbisa diambil setiap 3 bulan sekali, dan ini dianggap menyulitkan pengelolah terkait operasional airbersih di Pelalawan sehingga kerusakan tidak dapat teratasi secepatnya, namun kalau pengelolaan keuangan nya dilakukan dengan cara BLUD hal seperti ini tidak mungkin terjadi, dan semua masalah bisa teratasi secepat mungkin sehingga pelayanan ke masyarakat tidak terganggu," kata Syahrul.

Mendengar semua masukan yang disampaikan, Ketua Komisi 3 DPRD Pelalawan Imustiar mengharapkan hal tersebut bisa terealisasi, sebab beliau merasa persoalan air bersih di Pelalawan sejak dari dulu sampai sekarang tak kunjung selesai dan selalu menjadi persoalan ditengah masyarakat, apa lagi disaat memasuki musim kemarau.

"Yang jelas masalah air bersih ini memang sudah menjadi keluhan oleh seluruh pelanggannya, namun kendalanya inikan harus dipenuhi supaya bisa berjalan maksimal pelayanan air bersih di daerah kita, makanya kalau memang masalahnya timbul dari infrastruktur, SDM khusus membidangi pengelolah air bersih (tenaga ahli) serta ketersediaan anggaran yang bisa digunakan setiap saat untuk kebutuhan operasional, mungkin bisa teratasi masalah air bersih kita,

tapi yang jelas kita coba akan upayakan hal ini bisa terealisasi secepatnya nanti setelah mendapat gambaran secara teknis dari Dinas PU apa-apa saja yang dibutuhkan untuk kelancaran air bersih kita, InsyaAllah minggu depan kita akan bahas lagi dengan SKPD bersangkutan," kata Imustiar.(pen)