Kemkes Minta Warga Tidak Remehkan Zika

Kemkes Minta Warga Tidak Remehkan Zika

BATAM (RIAUMANDIRI.co) - Kementerian Kesehatan meminta warga tidak meremehkan virus zika, jika mendapati gejala-gejala demam tinggi, mata merah, ruam kemerahan di kulit dan kepala pusing hingga mata terasa tertarik ke dalam, maka diharapkan segera melapor ke petugas kesehatan.

Kendati,saat ini dunia belum menerima laporan kematian, tapi yang namanya penyakit tetap harus waspada karena ganggu produktivitas manusia "Yang penting kesadaran masyarakat, jangan khawatir dan ragu. Makin cepat dideteksi, makin cepat diatasi agar tidak menyebar ke orang lain," kata Direktur

Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, M Subuh, di Batam Kepulauan Riau kemarin. Menurut dia, banyak orang menganggap remeh gejala menderita virus zika, karena hanya menganggap penyakit ringan. Padahal, bila dibiarkan bisa membahayakan lingkungan sekitar, karena penyakit itu menular.


Memang sampai saat ini dunia belum melaporkan adanya penderita zika yang sampai kematian. Namun, seluruh masyarakat tetap harus waspada. "Saat ini dunia belum menerima laporan kematian, tapi yang namanya penyakit tetap harus waspada karena ganggu produktivitas manusia," jelasnya.

Sama dengan demam berdarah dengue (DBD), virus zika juga disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti, sehingga bila satu warga terkena, maka satu lingkungan harus waspada.

Cara paling ampuh untuk menangkal penularan virus zika adalah melalui 3M Plus, yaitu melakukan Menguras, Mengubur dan Menutup Plus. "Menutup, menguras, mengubur tempat yang mungkin menjadi tempat penampungan jentik nyamuk," katanya. Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kepri mengajak seluruh warganya untuk melakukan 3M Plus untuk mengantisipasi penyebaran virus zika yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.

Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana menginstruksikan seluruh kepala Puskesmas dan camat yang tersebar di penjuru Kepri untuk melakukan gerakan 3M Plus serentak, untuk membasmi nyamuk itu.

Kepri merupakan provinsi yang berbatasan perairan dengan empat negara, yaitu Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam. Di Kepri terdapat belasan pelabuhan yang melayani pelayaran langsung dari Singapura mengangkut wisatawan mancanegara dan warga yang memiliki urusan di negara tetangga. (ant/rud)