manajemen PLN WRKR Sambangi Haluan Riau

PLN Terus Tingkatkan Rasio Elektrifikasi

PLN Terus Tingkatkan Rasio Elektrifikasi

PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co)-Kondisi kelistrikan di Riau yang saat ini mengalami penurunan jam pelayanan bagi pelanggan, menjadi perhatian serius bagi manajemen PT Perusahaan Listrik Negara Wilayah Riau dan Kepulauan Riau.


Saat ini, berbagai upaya terus dilakukan PT PLN, untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Khususnya dengan terus menambah sejumlah pembangkit listrik baru dan gardu induk. Dengan demikian, diharapkan pasokan listrik terhadap pelanggan, khususnya masyarakat, akan tetap terjaga.


Demikian diungkapkan Manajer SDM dan Umum PT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (PLN WRKR), Dwi Suryo Abdullah, saat melakukan kunjungan silaturahmi ke Harian Haluan Riau, Jumat (2/9) di Gedung Riau Pers, Jalan Tuanku Tambusai.
Ikut mendampingi Dwi, Asisten Manajer PLN Kota Pekanbaru Al Azhar, Humas PLN Nasri dan Supervisor

PLN Pelayanan  Pelanggan PLN Cabang Pasir Pangaraian, Riki.

PLN Kedatangan manajemen PLN WRKR tersebut disambut Wakil Pemimpin Umum Haluan Riau, Sofialdi, Direktur Pengendalian Gatot Bibit Bibiono, Pemimpin Redaksi Mohammad Moralis, Pemimpin Perusahaan Muhardi Yance, Manajer Iklan Efridel dan Manager Keuangan Yandes Maksus.

Dituturkan Dwi, saat ini rasio elektrifikasi tidak sebanding antara jumlah rumah tangga yang sudah berlistrik, dengan jumlah rumah tangga yang ada. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan jumlah pelanggan di Riau terus mengalami peningkatan.

"Rasio elektrifikasi Riau masih berada di angka 78  persen. Artinya dari 1,5 juta pelanggan yang ada di wilayah Riau dan Kepulauan Riau masih terdapat sebanyak 22 persen yang belum menikmati aliran listrik dari PLN," terangnya.

4 Pembangkit Baru Dijelaskannya, untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan meningkat rasio elektrifikasi PLN terus melakukan pembangunan empat unit area pembangkit. Yakni, area Tanjung Pinang, Riau, Dumai dan Rengat.



Untuk daerah Riau, Pekanbaru akan memiliki penambahan gardu induk yang berada di Pasir putih dan Pangkalan Kerinci. Saat ini, proses pembangunan tengah berjalan. Bila tidak ada aral melintang, kedua gardu itu akan mulai beroperasi pada tahun ini.

Lanjutnya, selain dua pembangkit gardu induk di Riau PLN juga tengah merencanakan pembangunan gardu induk di area Tanjung Pinang, Dumai dan Rengat. Seluruh pembangkit tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di Riau Kepri sebanyak 1,5 juta pelanggan.

"Jika seluruh gardu induk ini sudah rampung terbangun, maka diyakini akan membantu sistem kelistrikan yang sudah ada saat ini. Apalagi saat ini, sistem kelistrikan Riau masih bergantung dari suplai pembangkit dari PLTU Ombilin Sumatera Barat," tuturnya.

Proses Pemiliharaan
Diakuinya, sejak Januari lalu kebutuhan listrik masyarakat bisa dikatakan dalam kondisi aman. Namun, saat ini PLN tengah melakukan
pemeliharaan terhadap pembangkit, sehingga berdampak pada pengurangan jam layanan kebutuhan masyarakat khususnya pada saat beban puncak.
Adapun tujuan dilakukan pemeliharaan tersebut, agar sejumlah pembangkit tidak mengalami kerusakan fatal.

Pada dasarnya, pengurangan jam layanan tersebut sudah harus dilakukan sejak Ramadan lalu. Hanya saja, dengan berbagai pertimbangan pihaknya mengundur jadwal pengurangan jam layanan tersebut.
"Jadi baru saat ini lah kita melakukan pengurangan jam layanan. Karena selama Ramadan tingkat kebutuhan masyarakat akan listrik sangat tinggi," tuturnya.

Kerja sama Media Dalam kesempatan itu, Dwi juga menuturkan pihaknya akan melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah dan media massa. Kerja sama ini bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat terhadap fungsi PLN, sebagai perusahaan yang bertanggung jawab terhadap sistem kelistrikan di Indonesia. Sesuai dengan take line PLN, yakni "Menerangi Negeri".

"Dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, peran media sangatlah penting. Karena selain menyampaikan jadwal pengurangan jam layanan juga berbagai informasi lainnya,"ungkap Dwi.

Menanggapi hal itu, Gatot Bibit Bibiono mengatakan, Haluan Riau menyambut baik upaya yang tengah dilakukan manajemen PT PLN, khususnya terhadap upaya menstabilkan kondisi kelistrikan yang ada saat ini.
Menurutnya, keterbukaan dengan media dalam bentuk menjalin kerja sama, akan memiliki dampak positif kepada masyarakat. Selain bisa memberikan informasi kepada masyarakat tentang langkah-langkah yang ditempuh PLN, manajemen PLN juga bisa menyaring aspirasi yang beredar di tengah masyarakat.

Dengan adanya timbal balik tersebut, Gatot berharap hal itu akan berdampak positif terhadap kinerja PT PLN  WRKR pada masa mendatang.

Ditambahkannya, Haluan Riau merupakan media yang selalu berpegang teguh pada prinsip independen. Dengan kepemilikan orang pribadi media yang dulunya dikenal dengan nama Riau Mandiri ini, tidak ada keterikatan dengan pihak mana pun. "Sehingga tidak ada intervensi terhadap seluruh pemberitaan yang disajikan," ujar Gatot.

Gatot juga menjelaskan, bahwa saat ini Haluan Riau menyajikan berita yang lugas dan tajam dengan mengangkat isu-isu hangat dari pemerintah dan juga pihak lainnya. "Ini juga untuk mempertegas eberadaan Haluan Riau untuk mencerdaskan masyarakat," tambahnya. (nie)