Heli Sikorsky BNPB Resmi Bergabung

Dibantu Hujan, Titik Panas Nihil

Dibantu Hujan,  Titik Panas Nihil

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Hujan deras yang turun di beberapa daerah di Riau selama dua hari belakangan, benar-benar membawa berkah bagi Bumi Lancang Kuning. Hujan membuat titik panas yang sebelumnya banyak terpantau di sejumlah kawasan di Riau, tidak terlihat lagi.


Dibantu Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMK) Stasiun Pekanbaru, Rabu 931/8) sore kemarin, tidak ada titik panas terpantau berada di Riau.
"Nihil titik panas," ungkap Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin, ketika dikonfirmasi Rabu sore kemarin.

Dikatakan, sejak dua hari belakangan, hujan deras sempat mengguyur sejumlah kawasan. Seperti Kota Pekanbaru, Rengat, Dumai, Pelalawan, dan sebagian wilayah di Kabupaten Kampar.

Tidak hanya titik panas yang hilang, jarak pandang atau visibility juga dilaporkan normal, dengan angka 7 hingga 10 kilometer.

Sikorsky Bergabung Selain itu, kekuatan tim Satgas Karhutla Riau, juga dipastikan akan bertambah. Hal itu setelah satu unit helikopter Sikorsky bantuan dari Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB), resmi bergabung.  

Diungkapkan Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, heli Sikorsky tersebut mendarat di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, pada Rabu (31/8) sore kemarin. Dengan demikian kekuatan udara untuk membantu pemadaman dengan Water Bombing semakin maksimal.

"Sikorsky baru datang hari ini (kemarin, red). Jadi untuk tim udara, kita sudah memiliki tiga unit helikopter MI 8 dan satu MI 171, satu MI 172 dan satu Sikorsky ditambah dua unit pesawat air tractor. Insya Allah, tim Satgas terus bekerja memadamkan api," ujarnya.

Selain itu, pesawat untuk Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) juga sudah berada di Pekanbaru. Sejauh ini, proses TMC sudah beberapa kali dilakukan. Pada Rabu kemarin, juga dilaksanakan penerbangan sorti 1 Satgas udara untuk hujan dengan menggunakan pesawat Casa 212.

Dari pantauan udara, saat ini terpantau beberapa sel awan Cumulus di sekitar Provinsi Riau Bagian Timur, Tenggara dan Selatan.

"Alhamdulillah, dalam dua hari ini ada terjadi hujan di beberapa daerah, dan hujan ini membantu berkurangnya hotspot di wilayah Riau," tambahnya.

Sementara itu, Danlanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsekal Pertama Henri Alfiandi mengatakan, satgas Udara tetap melakukan bom air di sejumlah kawasan, untuk proses pendinginan. Begitu pula dengan patroli melalui udara.

Sedangkan untuk proses TMC, sebanyak 800 kilogram garam sudah disemai di beberapa kawasan, seperti Kabupaten Siak, Kampar dan Kuantan Singingi.
Henri mengatakan kalau beberapa sel awan Cumulus dengan ketinggian puncak awan terpantau mulai 11 hingga 14 ribu feet, persisnya di sekitar Riau bagian timur, tenggara dan selatan.

"Sampai kini, bahan semai sudah kita tabur hingga 41,240 ton. Di gudang masih ada sisa sekitar 33,880 ton. Kita juga dapat pasokan garam lagi hari ini (kemarin,red) 25 ton," pungkasnya. (dod, nur)