Fakta Mengejutkan : Pokemon Go Berperan Positif Bagi Pengidap Depresi

Fakta Mengejutkan : Pokemon Go Berperan Positif Bagi Pengidap Depresi

(RIAUMANDIRI.co) - Seperti yang kebanyakan dari kita ketahui, Pokemon Go mendorong para pemainnya untuk menjelajah guna menangkap Snorlax, Jigglypuff, Pikachu, dan sejenisnya. Kebanyakan makhluk virtual tersebut tidak hanya berada di satu lokasi, melainkan menyebar di banyak titik. Dengan begitu, secara tidak langsung, Pokemon Go telah memotivasi orang untuk beranjak dari kursi nyaman di rumah mereka dan pergi mencari di mana letak makhluk-makhluk tadi berada. Apa istimewanya? Bagi orang normal, bisa jadi ini terdengar biasa saja. Namun tidak begitu bila Anda adalah seorang pengidap depresi.

Bagi seseorang yang memiliki problem kecemasan sosial, gagasan untuk pergi ke luar rumah dan lalu berpapasan, bersentuhan, hingga berbicara kepada orang lain adalah sesuatu yang menakutkan. Melalui permainan Pokemon Go, entah mengapa hal itu menjadi lebih mudah. Bahkan, terasa menyenangkan.

Berdasarkan testimoni para pemain yang berseliweran di Twitter dan berbagai aplikasi sosial lainnya, dikatakan bahwa aplikasi ini telah mengharuskan mereka mengerahkan energi lebih banyak daripada yang mereka bayangkan.

Ya, sebuah penelitian memang menyebutkan bahwa setiap energi yang kita habiskan dalam 10 menit berjalan kaki saja misalnya, sudah dapat memberikan manfaat yang positif bagi kondisi mood seseorang. Penelitian lainnya bahkan menyebutkan bahwa berjalan-jalan sambil menikmati pemandangan alam selama 90 menit akan mengurangi aktivitas di area otak yang berhubungan dengan penyakit mental. Olahraga membantu tubuh melepaskan endorfin, yaitu hormon bahagia yang pada akhirnya bisa mengurangi stres dan membantu meringankan depresi ringan sampai sedang.

Gambaran itulah yang kemudian memberikan pemahaman tentang bagaimana kegiatan mengejar Pokemon jadi memiliki andil yang kuat dalam meningkatkan kesehatan mental para penderita depresi.

Meski begitu, Pokemon Go bukanlah obat untuk segala masalah yang berkaitan dengan kecemasan atau depresi secara umum. Kalau pun ingin dijadikan sebuah pencerahan, permainan ini mungkin bisa dibilang hanya berupa batu loncatan menuju kebiasaan hidup sehat dan perawatan diri yang positif. Jadi, kalau memang ingin mendapatkan kesembuhan secara total, akan lebih baik kalau seseorang melanjutkan pengobatannya dengan cara berkonsultasi langsung kepada psikolog atau terapis yang kompeten. Begitu, bukan? (axa/van)