Jalan Jalan ke Ruteng

Kota Cantik di Flores yang Selalu Bikin Rindu

Kota Cantik di Flores yang Selalu Bikin Rindu

RUTENG(riaumandiri.co) - Flores di NTT menawarkan sejuta destinasi alam yang mempesona. Saking indahnya, traveler selalu dibuat rindu untuk kembali.

Ruteng, sebuah kota di dataran tinggi Flores, NTT merupakan ibukota kabupaten Manggarai. Kota kecil ini menempel di lereng landai sisi utara deret pegunungan hijau Mandusawu, di ketinggian 1.200 Mdpl.


Suhu udara di kota berpenduduk 90.000 jiwa ini berkisar antara 13°C - 25°C dengan tingkat kelembaban mencapai 90 %. Selain suhu yang sangat dingin, Ruteng adalah kota hujan dengan intensitas yang cukup tinggi yakni 3,340 mm/tahun.


Seperti halnya kota - kota di dataran tinggi lainnya, Ruteng menawarkan kesejukan dan alam yang hijau sepanjang tahun. Di sisi selatan kota Ruteng, membentang kawasan hutan hujan tropis sebagai penyangga kekayaan flora dan fauna endemik Flores. Sedangkan di sisi utaranya, membentang hamparan lembah dan bukit - bukit hijau yang diselimuti petak - petak sawah berundak.



Kota Ruteng sendiri dilingkari berbagai destinasi wisata yang wajib dikunjungi, salah satunya adalah gua purba Liang Bua, tempat ditemukannya fosil homo floresiensis atau yang lebih dikenal dengan Hobbit dari Flores. Liang Bua berjarak 30 km dari kota Ruteng dengan waktu tempuh 30 menit.


Selain Liang Bua, juga terdapat kawasan persawahan tradisional berbentuk sarang laba - laba (spider web) atau yang disebut 'Lingko'. Kawasan ini terletak 20 km sebelah barat kota Ruteng, tepatnya di kampung Cara - Cancar, dengan waktu tempuh 15 - 20 menit.


Sebaran destinasi tak hanya di luar kota Ruteng, tetapi juga di dalam kota. Kampung adat Ruteng Pu'u adalah salah satunya. Ini merupakan satu - satunya kampung adat yang masih memiliki formasi kampung tradisional dengan konstruksi bebatuan ala kampung tradisional orang Manggarai di seantero kampung. Di sini juga terdapat sepasang rumah adat beratap ijuk berbentuk kerucut.


Di sisi utara kota Ruteng terdapat sebuah bukit kecil bernama Golo Curu, merupakan tempat terbaik untuk menikmati pemandangan kota Ruteng dan sekitarnya. Pada pagi hari, dari bukit ini kita bisa menyaksikan matahari terbit menerjang kabut yang menutupi lembah.


Begitu pula di sore hari, meski terkadang kabut menghalangi pemandangan matahari terbenam, namun di saat - saat terbaik bisa menikmati matahari terbenam di celah - celah bukit dan hamparan persawahan.


Bagi pecinta trekking dan hiking, puncak tertinggi Flores, Gunung Ranaka (2.303 mdpl) berdiri kokoh di sebelah tenggara kota Ruteng, dengan jarak tempuh 15 menit dari pusat kota arah timur menuju starting point pendakian di kampung Robo.


Jika memiliki waktu yang cukup, pendakian ke Ranaka bisa dilanjutkan dengan trekking menuju danau tropis Ranamese di sisi timur Ranaka memotong lereng puncak vulkanis anak Ranaka yang disebut Nampar Nos.


Air terjun bertingkat Cunca Lega yang berjarak 40 km ke arah barat daya menjadi pesona eksotis lainnya bagi yang memiliki cukup waktu selama berada di Ruteng.


Selain dilingkupi beragam keindahan, Ruteng merupakan stasiun utama bagi wisatawan yang akan menunjungi kampung tradisional Wae Rebo di Satarmese Barat.


Untuk mencapai kota Ruteng, wisatawan bisa menggunakan transportasi darat dan udara. Jarak dari Labuan Bajo menuju Ruteng adalah 135 km dengan waktu tempuh 3 - 3,5 jam menggunakan kendaraan umum maupun sepeda motor.


Bagi yang memulai perjalanan dari arah timur Flores, jarak dari Bajawa ke Ruteng hampir sama dengan jarak Ruteng - Labuan Bajo yakni 132 km dengan waktu tempuh yang hampir sama.


Selain menggunakan transportasi darat, Ruteng memiliki sebuah bandara kecil yakni Bandara Udara Frans Sales Lega, yang melayani penerbangan antar-kota dan pulau di NTT.


Menikmati kota Ruteng dengan segala eksotisme yang melingkupinya, saat ini telah tersedia pilihan yang menantang yakni bersepeda. Sebuah penyedia jasa wisata sepeda gunung (Mountain Bike) satu - satunya di Flores kini berbasis di Ruteng. Wisatawan bisa menyewa sepeda atau sekaligus memesan program yang dipandu oleh pemandu sepeda profesional.


Selain atraksi wisata yang bisa dinikmati setiap saat, Ruteng juga menawarkan berbagai atraksi budaya yang hanya bisa disaksikan dalam waktu tertentu dalam satu tahun, terkait dengan ritual adat Penti dan atraksi pertandingan Caci baik di pusat kota Ruteng, maupun di kampung - kampung adat di dalam wilayah kota.


Perihal akomodosai penginapan dan rumah makan, tidak perlu khawatir. Kota kecil ini sudah memiliki beberapa hotel dengan pilihan harga dan kelas yang bervariasi, begitu juga dengan restoran dan rumah makan.


Ruteng, memang tak pernah habis untuk digambarkan. Kota yang sedikitnya mengadopsi tata tuang kota - kota dataran tinggi di Eropa dengan venue utama berupa alun - alun dan lapangan di pusat kota dan sebuah Gereja Katedral tua sebagai landmark, membuat kota ini memberi seduhan rasa yang berbeda tentang Flores. Bagi yang pernah datang dan tinggal di Ruteng, kota kecil ini menawarkan sesuatu yang lebih, 'rindu untuk kembali'.