Sosialisasikan e-Money

2015, BI Kurangi Uang Beredar

2015, BI Kurangi Uang Beredar

 

PEKANBARU (HR)- Menuju era Ekonomic Asean Communnity yang dicanangkan pada tahun 2015, Bank Indonesia Cabang Pekanbaru akan mencanangkan untuk mengurangi jumlah uang beredar di masyarakat. Hal ini untuk menggalakkan penggunaan e-Money atau uang elektronik yang dapat dipergunakan sebagai pengganti uang dalam bertransaksi.
Kepala Bank Indonesia (BI) cabang Riau Mahdi Muhammad, Selasa (9/12) mengatakan, uang merupakan alat pembayaran yang berlaku di Indonesia. Namun seiring dengan perkembangan zaman yang serba canggih saat ini, maka tidak hanya uang saja yang bisa dijadikan sebagai alat pembayaran yang sah. Tetapi juga bisa melalui e-Money atau uang digital.
"Dengan hanya berbekal sebuah kartu yang dikemas dalam e-Money, saat ini masyarakat sudah bisa berbelanja tanpa harus membawa uang tunai dalam jumlah banyak. Cukup dengan membayar menggunakan e-Money yang dimiliki masing-masing bank, yang merupakan salah satu produk dari perbankan," ujar Mahdi.
Dijelaskan Mahdi, di samping untuk keamanan e-Money juga bisa bermanfaat dalam menjaga kesehatan bagi masyarakat. Karena tanpa disadari dari uang yang dipegang akan banyak tertinggal kuman-kuman yang berdampak pada kesehatan. Oleh karena itu, BI saat ini tengah gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, baik perkotaan maupun dipedesaan. Karena kedepan, masyarakat yang berada dipelosok pun harus bisa memiliki e-Money.
Apalagi, keberadaan e-Money juga bisa menghindari kecurangan dari para penjual. Misalnya dengan pembelanjaan yang jumlah nominalnya tidak genap, tentu akan ada kembalian. Nah, jika dengan uang tunai kembalian tersebut biasanya diberikan bon-bon, maka dengan e-Money ini jumlah uang akan dipotong sesuai dengan harga yang tertera.
Begitupula, lanjut Mahdi, untuk penggunaan transaksi yang berulang-ulang, baik dipasar, sekolah, dan lainnya. Untuk itu, diharapkan dukungan dari semua pihak masyarakat agar apa yang dicanangkan bisa terealisasi segera. Sehingga dalam menghadapi EAC mendatang, masyarakat tidak canggung lagi dalam layanan teknologi yang serba canggih.(nie)