tewas Terjebak dalam Gambut terbakar

Pratu Wahyudi Sempat Teriak Allahu Akbar 3 Kali

Pratu Wahyudi Sempat Teriak Allahu Akbar 3 Kali

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Setelah sempat hilang selama enam hari, teka-teki tentang nasib Pratu Wahyudi, akhirnya terungkap. Ia ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, Selasa (23/8) sekitar pukul 11.30 WIB.


Sebelumnya, almarhum Pratu Wahyudi yang menjabat sebagai Ta Ops 1 Satbak A Ton 2 Denrudal 004 Dumai, menghilang pada Kamis (18/8) lalu, saat melakukan pemadaman lahan yang terbakar di Desa Labuhan Tangga Besar,

Pratu Wahyudi Kampung Medan, Bangko, Rokan Hilir. Almarhum ditemukan tim Basarnas dan TNI Polri, tidak jauh dari lokasinya menghilang sekitar 500 meter. Pratu Wahyudi ditemukan dalam kondisi memprihatinkan karena terpersok masuk dalam lahan gambut yang terbakar. Ia meninggal karena terbakar di lahan gambut. Namun kondisinya 80 persen masih bisa dikenal.

"Dalam kontaknya yang terakhir, ia menyebutkan Allahu Akbar, tiga kali," cerita Danrem 031/WB Brgijen Nurendi, yang juga Dansatgas Karhutla Riau, dengan mata berkaca-kaca.

Ketika ditemui di VIP Lancang Kuning Bandara SSK II Pekanbaru, Nurendi mengatakan dirinya telah melihat langsung kondisi prajuritnya di RSUD Dumai, pada Selasa kemarin.

"Saya menyampaikan keprihatinan dan belasungkawa yang mendalam, kepada anggota yang telah gugur menjalankan tugas Karlahut. Semoga arwahnya diterima Allah SWT. Bagi teman-teman yang masih bertugas jangan patah semangat, lawan itu api dan hilangkan asap," tambahnya,


Sejak dikabarkan hilang beberapa waktu lalu, Brigjen Nurendi mengaku terus mengikuti perkembangan dari lapangan dalam pencariannya. Dirinya juga selalu berdoa dan mengintruksikan kepada seluruh jajarannya untuk menggelar doa bersama dengan harapan agar Pratu Wahyudi dapat ditemukan dalam kondisi selamat.

"Tapi Allah punya rencana lain. Prajurit kami ditemukan dalam keadaaan meninggal dunia dengan kondisi luka bakar di tubuhnya, tak jauh dari pohon besar tempat dimana pertama kali Pratu Wahyudi dinyatakan hilang," terang Brigjen TNI Nurendi.

Dilepas Hari Ini
Sementara itu, Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, juga turut menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Pratu Wahyudi. Gubri juga mengucapkan terima kasih atas tugas yang telah dijalankan untuk mengurangi dan menekan kebakaran lahan diwilayah Riau.

"Kita memang berhasil mengurangi kebakaran lahan. Tapi kita kehilangan salah seorang prajurit yang gugur dalam menjalankan tugas," ungkap Gubri.

Gubri menambahkan, untuk melepas jenazah Pratu Wahyudi, akan diadakan acara pelepasan jenazah di VIP Lancang Kuning Bandara SSK II, pada pukul 05.30 WIB, hari ini (Rabu, 24/8). Jenazah akan diberangkatkan dengan menggunakan pesawat CityLink, menuju kampung halaman almarhum di Magetan, Jawa Timur.

"Kita bersama-sama melepas jenazah untuk diberangkatkan ke pihak keluarga. Dari Pemprov Riau juga akan mengirimkan pejabat yang akan mengantar sampai ke rumah duka," tambah Gubri.

Naik Pangkat Sementara itu, Danrem 031/WB, Brigjen TNI Nurendi, menambahkan, atas meninggalnya Pratu Wahyudi, pihaknya telah menyiapkan rencana menaikkan pangkat Almarhum Wahyudi, yang telah gugur dalam menjalan tugas.

"Saya sudah minta ke Panglima, Pangdam, dan Mentri juga sudah setuju untuk menaikkan pangkat prajurit yang gugur," ujarnya.


Ucapan belasungkawa juga datang dari Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsma TNI Henri Alfiandi, juga menyampaikan duka yang mendalam. Menurut Henri, Pratu Wahyudi merupakan salah seorang prajurit yang bekerja dengan mengerahkan segenap kemampuan, dan mengorbankan segalanya.

"Kita berduka. Prajurit TNI kita telah gugur dalam melaksanakan tugas. Kita benar-benar mengorbankan semuanya. Tidak hanya waktu, tenaga, fisik dan fikiran, melainkan jiwa raga demi tidak terjadinya kebakaran dan asap," kata Marsma Henri Alfiandi.

Henri meyakinkan, duka tersebut mestinya tak membuat seluruh prajurit patah semangat. Karena, perjuangan untuk membuat Riau bebas asap harus terus berjalan. Yang jelas baginya, hal tersebut sebagai pembuktian dari wujud semangat juang semua pihak.

"Prajurit yang lain jangan sampai patah semangat. Dan untuk almarhum, kita berikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas perjuangan dan pengorbanannya," tegasnya.

Kapolda Riau, Brigjen Pol Supriyanto, juga menuturkan hal yang sama. Dikatakan Supriyanti, dirinya sudah melayat ke rumah duka di Dumai, bersama Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, dan Danrem 031 Wirabima, Brigjen TNI Nurendi.

"Kami segenap keluarga besar Polda Riau dan jajaran menyatakan turut berduka cita. Teriring doa, semoga arwah almarhum Pratu Wahyudi diampuni dari segala dosa dan kesalahannya. Mendapat tempat yang terbaik di sisi-Nya. Serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, kekuatan iman dan Islam. Amin," ujarnya. (nur, dod, jon, mg2, zul)