Puas Pencapaian di Brasil

Puas Pencapaian di Brasil

Rio de Janeiro (riaumandiri.co)-Meski gagal memperoleh medali di Olimpiade Rio de Janeiro, Sprinter Indonesia, Sudirman Hadi, mengaku puas dengan pencapaiannya.


Tampil di Olimpiade 2016 dengan fasilitas wild card, Hadi membuktikan dirinya mampu bersaing dengan pelari-pelari terbaik dunia. Meski tak mampu meraih medali, ia mengaku bangga dengan torehannya tersebut.


Sprinter berusia 20 tahun itu finis di urutan kedua pada babak penyisihan, yang berlangsung di Stadion Olimpik, Jumat (13/8) waktu Rio de Janeiro, setelah mencatat waktu 10,77 detik. Sedangkan pada babak pertama di heat 4, Sabtu (13/8), Hadi finis di urutan sembilan dengan catatan waktu yang lebih baik, yaitu 10,70 detik.



"Alhamdulillah, ini jadi pengalaman yang sangat berharga buat saya. Pertama, saya lari di preliminary round melawan pelari dari berbagai negara dan pastinya saya sangat bangga. Sementara itu, alhamdulillah saya mencatat waktu lebih baik di babak pertama," ujar Hadi seperti dalam pernyataan yang diterima detikSport.


Pada perlombaan atletik, Hadi yang berada di lintasan delapan bersaing ketat dengan Riste Pandev dari Makedonia dan Mohammed Abukhosa dari Palestina. Menjelang finis, Pandev lebih unggul sementara Abukhosa semakin menempel. Namun, Sudirman akhirnya mampu finis di peringkat kedua.


Lolos babak penyisihan, Hadi melaju ke babak pertama dan berlomba di heat 4. Sayang, meski sudah melakukan start dengan baik, Hadi tak mampu mengejar lawan-lawannya, kali ini ia tercecer di barisan belakang.


"Pasti sangat senang dan bangga karena tidak semua atlet bisa mendapat kesempatan untuk berlomba melawan pelari terbaik dari berbagai negara dan disaksikan ribuan mata di stadion. Itu sangat luar biasa. Saya berharap, hasil yang saya raih tadi bisa membuat saya semakin termotivasi untuk bisa berlaga di Olimpiade berikutnya," kata Hadi, menyoal kekalahannya.


Sementara itu, Pelatih Agustinus Ngamel mengaku belum puas dengan hasil yang dicapai anak asuhannya. Ini wajar karena Hadi tak mampu mengimbangi catatan waktu terbaiknya di nomor 100 meter, yakni 10,41 detik, yang ia bukukan saat bertanding di perlombaan Jateng Open 2016.


"Jujur, hasil tersebut belum maksimal dan belum memuaskan. Namun, bagaimana pun itu harus disyukuri karena dia sudah bisa tampil dengan baik walaupun dengan kondisi yang tidak maksimal. Dan, saya berharap ke depan dia bisa tampil lebih baik," ujar Agustinus, dirilis detiksport.


Agustinus menambahkan bahwa dirinya sangat yakin Sudirman masih bisa terus berkembang dan dia berharap PP PASI bisa memberikan dukungan, seperti program latihan ke luar negeri.


"Dan jangan tanggung-tanggung. Jika mau latihan ke luar negeri, harus memilih negara yang memiliki nama di nomor jarak pendek," ucapnya lagi. (dtc/ril)