Bapedal Sosialisasi Pencegahan Karhutla
ROHIL (riaumandiri.co) -Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Rohil mensosialisasikan pencegahan karhutla berbasis Global Positioning System (GPS). Alat itu juga berfungsi untuk membuat peta administrasi desa yang rawan bencana.
"Tujuan memotivasi masyarakat khususnya di Kepenghuluan Bangko Bakti, Kecamatan Bangko Pusako. Jadi ini sangat penting supaya masyarakat dapat menghitung sendiri luas dan jarak lokasi desa yang terkena bencana," kata Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Bapedalda Rohil, Suta Wirapraja, di Aula Kepenghuluan Bangko Bakti, Rabu lalu.
Menurutnya, pengunaan GPS sendiri sama seperti telepon genggam (HP), hanya perlu selalu melatih menggunakanya supaya lebih mahir.
Selain itu, bapedalda selama memprogramkan 2013 fokus dalam penanggulangan karhutla dan tahun 2016 fokus program administrasi desa.
"Alhamdulilah, kita sudah sosialisasikan di Labuhan Papan, Taput Tanjung Melawan. Bango Bakti, kecamatan Bangko Pusako, Desa Rangau, Kecamatan Rantau Kopar," terang Wira.
Camat Bangko Pusako, Sukardi, memaparkan bahwa hampir 90 persen topografi di Kecamatan Bangko Pusako terdiri dari lahan gambut, dan jika musim kemarau ada beberapa titik yang dinilai rawan, seperti Kepenghuluan Pematang Ibul.
"Semoga karlahut dapat dicegah dengan pemantauan berbasis GPS. Saya minta kedepan masyarakat tanggap cegah karlahut jangan sampai keduluan aparat penegak hukum lainya," tegas camat.
Hal sama diungkapkan Aktifis Lingkungan dan Gerakan Desa Membangun Riau, Hisam Setiawan, bahwa setiap tahun selalu terjadi karhutla didaerah rawan bencana, anehnya banyak masyarakat tidak mengetahui persis lokasinya selain BMG, Polisi dan TNI.
"Sangat ironis sekali kalau masyarakat tidak mengetahui batas desa dan lokasinya. Apalagi, kepenghuluan Bangko Bakti sudah di definitif kan sejak tahun 1995, sudah pasti memiliki luas wilayah," imbuhnya.(ref/mcr)