Dirut BPJS Geram, Pembuat Kartu Palsu Ngaku Relawan

Dirut BPJS Geram, Pembuat Kartu Palsu Ngaku Relawan

JAKARTA (riaumandiri.co) - Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Fahmi Idris merasa geram terhadap oknum pemalsu kartu bpjs yang mengaku relawan, karena tindakannya jelas menipu masyarakat melalui program BPJS.

 

Menurut Fahmi, penipuan tersebut sangat merugikan karena relawan tersebut selama ini sangat mem bantu pelayanan BPJS.
"Kami sebetulnya kan geram juga lihat ada oknum yang mengaku relawan," kata Fahmi, di Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayan, Jakarta Pusat, Kamis (28/7).


Ia juga meminta masyarakat untuk melaporkan kepada pihak yang berwajib jika menemukan kasus serupa.



"Kalau ada oknum mengaku dan menipu seperti itu disampaikan ke Mabes Polri, ini kan kejahatan penipuan ya," imbau Fahmi.
Oleh karena itu, Fahmi meminta  pelaku harus diproses hukum dan mendapatkan ganjaran seberat-beratnya.


Ke depan, pemerintah akan gencar melakukan sosialisasi sesuai arahan Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani. Tidak hanya itu, Kementerian Dalam Negeri juga akan mendukung dengan mengeluarkan telegram kepada seluruh pimpinan daerah untuk mencegah terjadinya kasus serupa.


"Cegah jangan sampai jadi kasus nasional, ke bupati dan wali kota dan sampai ke level RT, RW memberikan ederan bahwa masyarakat harus tahu adanya potensi kemungkinan terjadi kejahatan penipuan seperti ini," tegas Fahmi.
Sebagaimana diketahui, Aparat Satuan Reserse Kriminal Polres Bandung mengamankan seorang pembuat kartu palsu BPJS Kesehatan di wilayah Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pelaku bernama Desi Dwiyani (34), warga Kampung Kananga, Arjasari, Bandung. Pelaku melakukan sosialisasi di Kantor Desa Arjasari, Kecamatan Arjasari, pada November 2015.
Kapolda Jawa Barat Irjen Bambang Waskito juga memastikan bahwa kasus tersebut dilakukan kelompok sindikat. Kepolisian terus mengembangkan kasus tersebut. (kcm/rud)