Pembangunan Penahan Ombak di Desa Kedabu Rapat Terbengkalai

Pembangunan Penahan Ombak  di Desa Kedabu Rapat Terbengkalai

KEDABURAPAT (riaumandiri.co)-Pembangunan batu penahan ombak di Desa Kedabu Rapat, Kecamatan Rangsang Pesisir Kabupaten Kepulauan Meranti anggaran tahun 2015 lalu, tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Material batu gunung yang dibawa dari luar daerah, terlihat hanya ditumpuk di lokasi pembangunan. Hingga saat ini pembangunan yang menelan dana miliaran tersebut dibiarkan terlantar.
Anehnya pembangunan yang sama sebagai pembangunan lanjutan tahun 2016 tampaknya dilakukan lagi, walau kelihatannya tetap akan terbengkalai. Sebab pekerjaan sudah lama berhenti di lapangan, walau pun diketahui pekerjaan yang ada baru beberapa puluh meter saja.
Masyarakat Desa Kedabu Rapat mempertanyakan pembangunan tersebut. Dari pengakuan para nelayan di desa itu kepada Haluan Riau mengatakan, ada pontensi kerugian negara dari proyek yang terbengkalai itu.
Sebab, material berupa batu itu  hanya ditumpuk saja, tanpa disusun sebagaimana mestinya. Sehingga tujuan pemerintah untuk menahan derasnya ombak laut yang berasal dari Selat Malaka itu tidak kesampaian.
Sementara pembangunan yang sama sebagai program lanjutan tahun 2016 dilakukan. Bagaimana mungkin pembangunan itu bisa berlanjut, sementara pembangunan tahun sebelumnya di lokasi yang sama tidak dikerjakan.
Warga berharap pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) proaktif menyelidiki proyek tersebut. Sehingga jika terdapat kerugian negara, maka kerugian itu bisa dikembalikan oleh pihak-pihak yang terlibat.
Dan orang-orang yang sengaja menimbulkan kerugian tersebut dapat diganjar dengan hukuman yang setimpal,” imbuh Syahrul warga Kedabu Rapat itu.
Haluan Riau yang berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera III di Pekanbaru tidak berhasil. Baik Kepala Balai maupun pejabat terkait lainnya dalam pelaksanaan proyek tersebut tidak bersedia memberikan keterangan.
Belakangan diperoleh informasi bahwa masalah itu telah sampai ke pihak Polda Riau. Bagaimana kelanjutan masalah itu Haluan Riau akan terus mengikutinya.(jos)