Dr Zulhelmy-Dosen Pascasarjana UIN SUsKA

Pendamping Pasar Bawah

Pendamping Pasar Bawah

Berikut wawancara Dr Zulhelmy, dosen Pascasarjana UIN SUsKA dengan Zulhelmi Tri Yanti mahasiswa magang Haluan Riau, Jumat (6/2).

Bagaimana tanggapan anda terhadap pembangunan Pasar Cik Puan yang tak kunjung selesai?

Terkait perkembangan pembangunan pasar sangat erat dengan pertumbuhan perekonomian suatu wilayah. Berbicara mengenai pasar tradisional Cik Puan memang saat ini masih belum terselesaikan dengan maksimal.

Kalau menurut saya, dilihat dari skala prioritas pembangunan pasar kita ini, apalagi masalah ekonomi kecil dan menengah tidak menjadi prioritas bagi pemerintah.

Terbukti yang dapat dilihat sekarang usaha-usaha seperti alfamart, indomaret lebih berkembang pesat dari pada pasar tradisional.
Sebenarnya secara ekonomis, apa yang menjadi kelebihan dari pasar ini?

Memang Pasar Cik Puan bukanlah satu-satunya pasar yang ada di Pekanbaru, tapi potensi ekonomi ke depan akan sangat berpengaruh apabila pasar ini cepat terealisasikan. Mengingat pasar ini adalah salah satu pasar yang menjadi ikon ciri khas Provinsi Riau yang berbudaya melayu dan terletak ditengah pusat kota.

Saat ini retail berkembang dengan pesat, menurut Anda?
Kalau dilihat dari sudut pandang ekonomi banyak faktor ekonomi yang mengindikator  pembangunan ekonomi, salah satunya bagaimana cara menghidupkan suatu pasar.

Namun, saya melihat perekonomian yang ada di Indonesia khususnya di Riau ini adalah perekonomian kapitalis. Maksudnya ekonomi yang dikuasai oleh pedagang yang memiliki modal besar saja. Yang mempu memberikan keuntungan besar bagi pemerintah dan para pemilik modal.
Bukan lagi ekonomi kerakyatan  yang lebih memprioritaskan bidang usaha menengah kebawah.

Bagaimana dengan Pasar Tradisonal?
Pasar Cik Puan ini kan pasar yang tidak hanya menampung pedagang besar atau pedagang kapitalis yang memiliki modal yang besar saja, tapi juga menampung pedagang menengah kebawah.

Sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan lagi pembangunan lahan pasar ini yang memiliki potensi yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Pekanbaru.

Sekarang pedagang di pasar ini justru menimbulkan masalah baru.
Mengingat sudah bertahun-tahun juga belum diselesaikan. Sekarang para pedagang yang ada di pasar ini sebagian tidak lagi mempunyai lahan atau tempat untuk berjualan, sehingga banyak dari mereka yang berjualan di pinggir jalan dan tidak asri untuk dilihat. Terkadang juga menyebabkan macet.
Informasinya perniagaan mereka juga tengah lesu!

Sekarang kan banyak berserakan usaha menengah keatas seperti Alfamart dan Indomaret, inilah yang mengakibatkan para pedagang menengah kebawah kurang diminati para konsumen. Karena jika dilihat dari kondisi alfamart dan indomaret lebih jauh menarik dimata konsumen untuk berbelanja, dari pada di pasar tradisional.

 Padahal mayoritas masyarakat pedagang di Pekanbaru adalah para pedagang usaha menengah dan kecil
Menurut Anda bagaimana dengan pemerintah?

Ya, menurut saya pemerintah kurang memprioritas pasar tradisional ini, ditambah lagi sekarang akan dibangunnya RITOS. Saya hanya berharap, pembangunan ritos ini janganlah sampai menghilang kebudayaan Melayu.

Saya juga berharap adanya penyelesaian yang cepat dari pembangunan lahan Pasar Cik Puan ini, ada itikad baik dari pemerintah untuk memusyawarahkan kembali permasalahan pembangunan pasar ini.***