Giliran Rohil Dominasi Titik Panas

Polda Tetapkan 75 Tersangka Karhutla

Polda Tetapkan 75 Tersangka Karhutla

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Kepolisian Daerah Riau selaku Satuan Tugas Penegakan Hukum Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Riau, hingga kini telah menetapkan 75 orang tersangka dalam kasus itu.
Menurut Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo, para tersangka tersebut berasal dari 64 Laporan Polisi yang ditangani Polda Riau dan jajaran. Sejauh ini, sebanyak 37 kasus sudah dinyatakan lengkap atau P21, dan 27 kasus masih dalam penyidikan.

Polda
"Sejak awal tahun, jumlah tersangkanya ada 75 orang," terang Guntur, Selasa (12/7).

Dari hasil pemeriksaan, para tersangka Karhutla tersebut melakukan aksinya secara individual. Sejauh ini, penyidik belum belum menemukan indikasi para pelaku berasal dari pihak perusahaan atau korporasi. Kondisi ini, berbeda dengan kasus Karhutla yang terjadi tahun 2015 lalu, dimana ketika itu ada lima petinggi perusahaan yang ditetapkan sebagai tersangka.

Rohil Mendominasi
Sementara itu, berdasarkan pantauan satelit pada Selasa kemarin, titik panas yang terpantau ada di Riau, masih tetap tinggi, meski menurun bila dibanding hari sebelumnya. Sejauh ini, Riau tercatat sebagai provinsi yang memiliki titik panas terbanyak.

Data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menunjukkan, tercatat ada 28 titik panas, dengan Kabupaten Rohil yang mendominasi dengan 20 titik.

Sisanya terdeteksi ada di Bengkalis sebanyak empat titik, Kampar dua dan Dumai satu titik. Selain itu, satelit juga mendeteksi ada sekitar 17 titik panas yang berpotensi menjadi kobaran api.

"Ada 17 hotspot dengan level confidence di atas 70 persen, di antaranya 12 titik di Rohil, dua titik masing-masing di Kampar dan Bengkalis dan satu titik di Dumai. Kita sudah koordinasi dengan Satgas supaya dapat dicek koordinatnya sehingga bisa diambil langkah selanjutnya," ungkap Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin.


Menurut data, Riau mendominasi titik panas hari ini di Sumatera. Sesuai hitungan, ada total 68 titik panas (28 titik diantaranya ada di Riau, red), dengan rincian lima hotspot di Aceh, 10 hotspot di Sumut, dua hotspot di Sumbar, lima hotspot di Jambi, empat hotspot di Babel, sembilan hotspot di Sumsel dan dua hotspot di Bengklu serta Lampung.

"Kondisi tersebut juga disebabkan oleh musim kemarau. Meski potensi hujan diperkirakan masih akan terjadi di wilayah Riau bagian tengah pada malam hari, namun kita harus mewaspadai," tambahnya.


Saat ini, empat kabupaten yang nyaris belum pernah diguyur hujan sejak 20 hari belakangan ini. Keempat daerah itu adalah Rohil, Dumai dan Kuantan Singingi (Kuansing).

"Hampir merata di sana tidak pernah hujan. Yang jadi atensi kita antara lain Rohil dan Dumai. Selain itu, hari tanpa hujan terlama juga melanda sebagian wilayah Pelalawan dan Siak. Bahkan di Kuansing sudah lebih dari 21 hari tanpa hujan," sebut Kepala Seksi Data dan Informasi, BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi.

Kejadian tersebut setidaknya bisa dijadikan warning, karena bakal mempengaruhi temperatur udara. "Soalnya tidak ada hujan kan, jadi suhu panas meningkat dan lahan jadi kering sehingga berpotensi besar terjadinya kebakaran lahan dan hutan (Karlahut)," tambahnya.

Memang kondisi itu tidak merata melanda seluruh Riau, karena sebagian wilayah masih merasakan kucuran hujan sampai sekarang. Namun hujan tersebut umumnya bersifat lokal. (dod, grc)