Dana Dispar Hilang Rp17 M

Suparman Ragukan Keterangan Syarifuddin

Suparman Ragukan Keterangan Syarifuddin

PEKANBARU (HR)-Ketua DPRD Riau Suparman meragukan pernyataan Kepala Dinas Pariwisata Riau, Said Syarifuddin, yang mengungkapkan tentang hilangnya anggaran di dinas itu sebesar Rp17 miliar, dalam APBD Riau 2015.

"Kalau sudah diverifikasi, tidak mungkin hilang kalau sudah ada di APBD. Berarti Kadis (kepala dinas, red) tidak memahami APBD," ujarnya, Jumat (6/2) di Gedung DPRD Riau.

Lebih lanjut, politisi Golkar ini menjelaskan, setiap anggaran yang sudah disahkan dan lolos verifikasi di Menteri Dalam Negeri, kemudian ada di Perda APBD, maka hal itu sudah memiliki kekuatan hukum. "Tidak ada kekuatan apa pun yang bisa menghilangkan anggaran di APBD," tegasnya.

Suparman mengakui, sejauh ini pihaknya belum mengetahui secara pasti, apakah benar ada anggaran Dinas Pariwisata (Dispar) Riau hilang dalam APBD 2015, seperti yang diakui Kadispar Riau, Said Syarifuddin.

"Hilangnya bagaimana, kita memang belum tahu secara pasti. Mungkin saja dalam pembahasan pelaksanaan APBD, masih ada lagi yang harus dipedomani sebagaimana yang tertuang dalam Kepmendagri Nomor 13," terang Suparman.

Ditambahkannya, sebuah anggaran bisa saja dihilang, jika mendapat perhatian khusus dari Mendagri. "Bisa saja anggaran itu disarankan Mendagri (untuk dicoret), sehingga secara otomatis dianggap hilang," jelasnya.

Belum Bisa Dihubungi
Sementara itu, sejauh ini Kepala Biro Keuangan Setdaprov Riau, Jonli, belum bisa dikonfirmasi terkait hal itu. Ketika dihubungi, nomor hape yang bersangkutan tidak diangkat. Keterangan Jonli dinilai sangat penting, karena dugaan hilangnya anggaran itu, berkaitan dengan erat dengan institusi ini.

Seperti dirilis sebelumnya, Kadispar Riau Said Syarifuddin mengaku ada anggaran sebesar Rp17 miliar di dinasnya, yang hilang dari APBD Riau 2015. Kondisi itu terungkap saat pihaknya melakukan enty data di Biro Keuangan Setdaprov Riau, belum lama ini.

Ketika itu, terangnya, pihaknya tidak lagi menemukan sejumlah anggaran yang sebelumnya telah disahkan dan lolos verifikasi Mendagri. Jumlahnya pun cukup besar, mencapai Rp17 miliar. Menariknya, anggaran termasuk dalam total Rp67 miliar anggaran di Dispar Riau, yang sempat disebut-sebut sebagai anggaran siluman. Pasalnya, Syarifuddin mengaku tak pernah mengusulkan anggaran tersebut.

Dengan tidak adanya anggaran tersebut, berarti dana sebesar Rp17 miliar tersebut sudah hilang tidak bisa dikembalikan lagi. "Karena kalau tidak ada ketika mengentry data, berarti anggaran itu tidak terprogram lagi," ujarnya ketika itu. (rud)