Peneliti: Tingkatkan Kepedulian terhadap Penyu

Peneliti: Tingkatkan Kepedulian terhadap Penyu

Padang, (riaumandiri.co) - Peneliti penyu dari Universitas Bung Hatta (UBH) Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Harfiandri Damanhuri mengajak seluruh kalangan masyarakat meningkatkan kepedulian terhadap penyu agar hewan langka yang dilindungi tersebut tetap terjaga populasinya.

"Sejak beberapa bulan terakhir ada langkah maju, aktivitas perdagangan penyu di Padang sudah tak ada karena lokasinya telah dibongkar," kata dia di Padang, Senin (23/5).

Ia menyampaikan hal itu menanggapi peringatan Hari Penyu se-dunia yang diperingati setiap 23 Mei.
Menurut dia sebelum lokasi perdagangan penyu yang ada di depan Lembaga Pemasyarakatan Muara Padang dibongkar setiap hari ada sekitar 2.000 butir telur penyu yang diperjualbelikan.

"Padahal binatang tersebut termasuk yang dilindungi dan dilarang untuk membunuh apalagi mengambil telurnya," ujarnya.

Ia menyebutkan berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya jumlah populasi penyu di Sumbar mencapai 15 ribu ekor dan lebih dari 50 persen berada di perairan Mentawai.

Ia menyampaikan penyu merupakan salah satu hewan langka yang memiliki siklus hidup yang panjang dapat mencapai umur 100 tahun.

Penyu merupakan bagian dari ekosistem laut yang juga membantu mengurangi pencemaran laut karena mengonsumsi apa saja yang ada di laut termasuk limbah, lanjutnya.

Harfiandri melihat saat ini tingkat kesadaran masyarakat untuk tidak mengambil serta mengonsumsi telur penyu sudah mulai baik sejalan dengan adanya larangan secara hukum.

Selain itu larangan mengonsumsi daging penyu cukup berjalan efektif ditandai dengan tidak terdengar lagi masyarakat yang keracunan akibat makan daging penyu.

Ia menambahkan saat ini ada empat lokasi konservasi penyu di Sumbar yaitu di Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kabupaten Padangpariaman dan Pantai Air Manis Kota Padang.

Sebelumnya Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Konservasi Penyu Pariaman, Citrha Aditur Bahri mengatakan pihaknya telah menginkubasi 5.000 butir telur penyu pada triwulan pertama 2016.

Ia menyebutkan dari 5.000 butir telur tersebut 1.500 butir di antaranya telah menetas. (ant/azw)