Manajer Puas pada Tim Thomas Indonesia

Manajer Puas pada Tim Thomas Indonesia

Jakarta (riaumandiri.co)-Meski gagal meraih gelar juara Piala Thomas, manajer tim Rexy Mainaky mengaku puas dengan keseluruhan perfoma pemain. Khususnya para pemain muda seperti Ihsan Maulana, Jonatan Christie, dan Anthony Ginting.

"Ya, kita harus berterima kasih dan bangga di mana target kita sampai final sudah tercapai, tapi yang harus dilihat secara positif adalah penampilan usia muda yang bisa dibilang terbuka untuk Thomas Cup 2018, Asian Games 2018, dan Olimpiade 2020," kata Rexy, ketika ditemui di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, Senin (23/5).

Menurut Rexy, ketiga pemain muda Indonesia itu sudah menunjukkan penampilan yang luar biasa. Terlebih lawan-lawan mereka di atas kertas jauh lebih unggul.

"Mereka sudah menunjukkan satu performa yang konsisten. Bisa dilihat lawan yang mereka hadapi cukup berat, tetapi penampilan mereka memberikan satu kontribusi yang baik buat tim. Bahkan mereka bisa membuat aura Tim Thomas kita jadi lebih hidup. Itu yang harus dibanggakan," ungkap pria yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI ini.

"Kami memang punya target sampai final atau pun juara. Tapi, harapan kita kepada pemain muda itu sangat di luar ekspetasi. Mereka memberikan permainan yang menyusahkan lawan. Awalnya kami berpikir hanya Tommy Sugiarto dan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, tapi yang muda justru bisa. Makanya itu di luar ekspetasi kita," ujarnya lagi.

Hal yang sama juga diungkapkan Rexy kepada Tim Uber, meskipun Tim Uber hanya ditargetkan masuk perempatfinal. Namun, penampilan Fitriani dan Gregoria Marika tidak bisa dipandang sebelah mata. Demikian juga dengan Fitriani.

"Saya yakin dua tahun lagi pemain muda putri kita bisa imbangi pemain-pemain dari China. Seperti Fitriani dan Gregoria, mereka sudah menunjukkan penampilan yang bagus. Hanna Ramadini, memang kita perlu penajaman buat dia, agar bisa mengimbangi mereka ini," ungkap dia.

"Secara keseluruhan saya puas. Hanya memang kita harus beri mereka waktu dua, tiga, empat tahun. Jadi saya rasa di Uber Cup dua tahun ke depan sudah berani bicara semifinal," lanjutnya.

Lantas bagaimana dengan program ke depan?
"Kami sudah berbicara dengan pelatih soal program ke depannya seperti apa. Tapi, mungkin fokusnya setelah Olimpiade nanti. Karena rencana kami memang di Olimpiade empat tahun ke depan akan menjadi masanya mereka (pemain muda saat ini) untuk menjadi tulang punggung," pungkasnya.(dtc/pep)