JAKARTA (HR)- Bank Indonesia menyebut realisasi belanja pemerintah bakal menjadi pemicu utama pertumbuhan ekonomi Indonesia, tahun ini.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini tak bisa hanya mengandalkan sektor swasta mengingat pertumbuhan ekspor dunia yang masih lemah.

“Apalagi harga komoditas masih turun, memang memerlukan adanya jump start dari pemerintah,” ujar Halim di Jakarta, Jumat (6/2).
Sementara itu, dari analisis uang beredar (M2) yang dipublikasikan BI juga menunjukkan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan uang beredar yaitu kegiatan belanja pemerintah pusat.

Dalam analisis tersebut, tercatat ekspansi operasi keuangan pemerintah pusat mengalami perlambatan pada Desember 2014.

Disebutkan, perlambatan itu akibat realisasi subsidi yang lebih rendah dan pembayaran gaji pegawai negeri sipil (PNS) periode Desember 2014 yang dibayarkan pada Januari 2015.

Sejalan dengan perlambatan pertumbuhan uang beredar, BI juga menyebutkan ada pelemahan peningkatan kredit yang hanya menyentuh 11,4% secara year on year (y-o-y) pada Desember 2014.

Halim mengakui, tahun lalu, perlambatan pertumbuhan kredit tersebut disebabkan kondisi ekonomi Indonesia yang juga tengah melambat.(bis/ara)