Banjir di Pekanbaru

Pekanbaru Butuh 6 Titik Waduk Resapan

Pekanbaru Butuh 6 Titik Waduk Resapan

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Menyikapi kondisi banjir di Pekanbaru, anggota Fraksi Gabungan, DPRD Kota Pekanbaru, Zulfan Hafis ST, berharap ke depan Pemko Pekanbaru, perlu membangun waduk resapan sebagai upaya penanggulangan banjir. Paling tidak saat ini, 6 waduk bisa dibangun dengan penggabungan beberapa kecamatan satu waduknya.

Pekanbaru Zulfan mengatakan, waduk ini berbeda dengan konsep waduk yang selama ini dibangun. Seperti namanya, waduk ini selain menampung air juga mengembalikan tanah agar bisa meresapkan aliran permukaan sehingga mengurangi debit banjir. Bahkan fungsinya juga ganda, seperti lokasi taman rekreasi masyarakat, ruang terbuka hijau, sehingga fungsi yang banyak ini bermanfaat bagi masyarakat.

"Salah satu solusi mengatasi banjir setiap hujan mengguyur, yakni selain membangun waduk juga melakukan perbaikan terhadap drainase, normalisasi sungai, serta saluran-saluran air," sebut Zulfan, Selasa (10/5).

Sementara itu, Walikota Pekanbaru, H Firdaus menyebut persoalan banjir di kota ini, dipicu karena box culvert yang ada saat ini tak bisa menampung debit air ketika turun hujan deras.

"Saya akan tinjau langsung ke sana, permasalahannya di jalan depan Hotel Furaya itukan cekung, di jalan Sudirman ada dua titik jalan yang
kritis, yakni jalan Sudirman di depan Furaya dan di depan Awal Bros,"kata Firdaus, diminta komentarnya, Selasa (10/5).

Untuk banjir yang terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, kata Firdaus, akibat box culvert yang berada di depan Rumah Sakit Awal Bros tidak mampu menampung debet air hujan sehingga meluber. Sementara Jalan Jenderal Sudirman merupakan jalan nasional, pemerintah pusat yang berwenang untuk memperbaikinya.

"Yang berwenang itu adalah Kementerian PU, melalui Balai Besar pembangunan jalan, saya sudah mengusulkan waktu saya jadi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dulu, untuk mengganti box culvert yang mampu menampung debet air," jelas Firdaus.

Kendala banjir juga terjadi dari Hulu yang anak sungainya menyempit tapi dibuat untuk bangunan, untuk itu wako menyebut sudah mengirimkan surat dan berkomunikasi secara lisan agar Satuan Kerja terkait segera melakukan perbaikan.Terkait banjir di wilayah cekung seperti di depan Jalan Sudirman, tepatnya di depan Hotel Furaya, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menaikkan lagi jalan yang cekung itu.

"Bila jalan sudah dinaikkan, penutup jalan parit kemudian dibuka, kan paritnya masih bagus, sementara banjir yang terjadi hanya berkisar dua sampai tiga jam. Maka kita akan bongkar dulu penutup yang ada di depan toko di daerah itu," kata wako.

Firdaus menegaskan, jika satuan kerja dari pusat tidak membongkar penutup parit tersebut, maka Pemko akan membongkar sendiri, begitu juga dengan master plan drainase Pekanbaru perlu dilakukan penggantian.

"Itu perlu, karena master plan inikan kerjasama antara Kementerian PU, Dinas PU Provinsi Riau, Dinas PU Kota Pekanbaru, tapi kita tidak bisa
sekaligus, karena pembuatan itu harus dilakukan secara bertahap," tutupnya.

Sementara itu, terkait permasalahan, Sekretaris Daerah Pekanbaru, HM Noer,MBs, menyebut dalam waktu dekat pihaknya melalui Asisten II akan mengakomodir dinas terkait dan membuat tim kecil untuk melihat kondisi serta mencari solusi. Bila benar banjir yang terjadi akibat adanya penyumbatan, maka diminta kepada dinas terkait untuk membersihkannya.

"Apakah sumbatannya itu sumbatan manual, sumbatan dicor atau tercor, kalau sumbatan dicor, tentu harus dibongkar, tapi kalau tersumbat karenasampah tentu dibersihkan terlebih dahulu," ujar M Noer.

M.Noer juga meminta dinas terkait untuk melakukan pengecekan ke lokasi air tergenang, baik sebelum terjadinya banjir, maupun pada saat kejadian.

"Mau tak mau mereka harus hujan-hujanan melakukan pemantauan banjir itu, tentu mereka harus melihat dan melakukan survei lokasi mana saja
yang berpotensi banjir di Pekanbaru," tegasnya.(ben,her)