Empat Peristiwa Gegerkan Masyarakat Kuansing

Empat Peristiwa Gegerkan Masyarakat Kuansing

TELUK KUANTAN (riaumandiri.co)- Dalam dua Minggu terakhir, masyarakat di Kabupaten Kuansing digegerkan dengan empat peristiwa yang cukup mengejutkan.Mulai penemuan bayi mungil berjenis kelamin perempuan yang masih memiliki tali pusat (plasenta) diletak di depan teras rumah seorang warga di Dusun Batang Moncak, Desa Pasarbaru Pangean, Jumat (29/4) lalu.

 Yang sampai saat ini belum diketahui siapa orangtua yang tega membuang bayi malang ini.Belum hilang dipikiran masyarakat setelah kejadian tersebut, muncul lagi kejadian baru yang lebih menggemparkan masyarakat Kuansing.

 Kali ini kasus pembacokan dengan korban Tatang Winarna (35) yang diketahui merupakan pegawai honor pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Pemkab Kuansing terjadi di Dusun I, desa Dusun Tuo, kecamatan Kuantan Hilir.

Kejadian yang memilukan ini terjadi pada Kamis (5/5) lalu sekira pukul 09.00 WIB, korban tewas menggenaskan akibat dibacok tetangganya sendiri. Ironisnya lagi, korban mengalami nasib nahas tersebut di depan istri, serta anak dan mertua tercinta.

Menurut Kapolres Kuansing AKBP Edi Sumardhi P, sebelum kejadian, korban bersama sang istri, Yuli (33), anak korban Yuda Pranata (8) dan mertua korban Buyun (60) sedang berada didalam rumah. "Tiba-tiba pelaku melempari rumah korban menggunakan batu dan korban pun menegur pelaku, "ujar Kapolres.

Namun pelaku bukannya berhenti malah mengambil pisau ke rumahnya dan mengejar korban dan mendobrak pintu tengah yang sedang terkunci. "Akibat kuatnya dobrakan, pintu terlepas,"ujar Musabi.

Pelaku ujarnya, kemudian masuk ke rumah korban sambil mengacungkan sebilah pisau dan langsung menghujamkan pisau dibagian pundak sebelah kiri dan leher menembus sebelah kanan hingga korban terkapar.

"Istri korban saat itu berusaha menahan pelaku dan memegang pisau pelaku yang mengakibatkan telapak tangan kiri istri korban terluka sobek,"ujarnya.
Saat itu juga ujar Musabi, istri dan mertua korban berteriak minta tolong ke warga sekitar dan membuat pelaku kemudian melarikan diri dan membuang pisau di halaman rumah warga.

" Korban di bawah  ke Puskesmas Baserah, namun korban tidak bisa tertolong dan meninggal dunia,"ujar Musabi. Informasi terakhir yang dihimpun Haluan Riau, pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Kemudian pada Sabtu (7/5) pagi, aksi kejahatan kembali terjadi di wilayah hukum Polsek Benai  tepatnya di Desa Koto Simandolak, kali ini korbannya nenek berusia 90 tahun selain dirampok juga mengalami penganiayaan oleh pelakunya.

Dari kronologis kejadian, pada Sabtu pagi sang nenek  yang tengah asik duduk di teras depan rumah, tiba-tiba ada orang tak dikenal masuk kedalam rumah nenek tersebut tanpa permisi lewat pintu depan dan langsung masuk ke dapur.

"Pelaku saat itu memakai serubung atau tutup muka, lalu sang nenek mengikuti pelaku sampai ke dapur,  sesampai di dapur, pelaku langsung merampas kalung  dan anting korban dan nenek dipukul dengan menggunakan buah kelapa dibagian dagu bawah sebelah kiri sehingga nenek tersebut terjatuh,’ujar Kapolres.

Tidak hanya sampai disitu, pelaku ini juga tega menendang sang nenek dan menginjak dibagian badan, kemudian pelaku melarikan diri lewat pintu dapur. Saat itu sang nenek langsung berteriak minta pertolongan kepada tetangga. Korban sang nenek ini mengalami kerugian dua juta rupiah.

Pada hari yang sama Sabtu (7/5) lalu, warga desa Jake dikejutkan adanya Seorang ibu muda, CNP (20) yang tinggal di dusun Perhentian Buaya desa Jake, kecamatan Kuantan Tengah nekad mengakhiri hidup dengan gantung diri. Hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti, korban nekad mengakhiri hidup dengan cara yang tragis tersebut.

Polisi masih terus melakukan Lidik terkait kejadian tersebut. Sementara, sementara polisi berhasil mengamankan alat bukti satu buah kain selendang warna coklat motif batik, satu bungkus plastik bekas minuman.(rob)