Pengakuan Hasto di Komisi III DPR

Samad Juga Temui Andi dan Hendropriyono

Samad Juga Temui Andi dan Hendropriyono

JAKARTA (HR)-Pelaksana Tugas Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristyanto, kembali membuka suara mengenai manuver politik Ketua KPK Abraham Samad, saat Pilpres 2014. Selain bertemu petinggi PDIP, Hasto juga menuding Abraham melakukan pertemuan dengan mantan Kepala Badan Intelijen Negara, AM Hendropriyono dan mantan Deputi Tim Transisi, Andi Widjajanto.

Hal itu disampaikannya saat rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR, Rabu (4/2) di Gedung DPR RI.

Hasto menyebutkan, setidaknya ada enam kali pertemuan yang dilakukan Abraham. Yang menjadi inisiator pertemuan itu, kata Hasto, adalah Abraham sendiri. Ia mengungkapkan, pertemuan antara Abraham serta Andi dan Hendropriyono terjadi pada pertemuan keempat dan kelima.

"Ada juga pertemuan lobi politik dengan Hendropriyono dan Andi Widjojanto untuk memuluskan langkah (Abraham jadi cawapres Jokowi) tersebut," kata Hasto.

Sebelumnya, lanjut Hasto, Abraham juga sempat bertemu Sekjen PDI Perjuangan saat itu, Tjahjo Kumolo, pada pertemuan pertama. Namun, pembicaraan mengenai kandidat pendamping Jokowi pada Pilpres 2014 baru mulai intens dibicarakan setelah pertemuan ketiga.

Hasto mengatakan, pada pertemuan terakhir, Abraham diberi tahu bahwa Jusuf Kalla akhirnya dipilih sebagai cawapres Jokowi.

Segera Dipanggil
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Benny K Harman berjanji akan mengirimkan surat panggilan kepada sejumlah saksi. Para saksi yang dimaksud adalah Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, mantan Kepala BIN AM Hendroprijono, dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. Tidak hanya mereka, Ketua KPK Abraham Samad juga akan ikut dipanggil.

Selain Hasto, pertemuan kemarin juga mendengarkan saksi Zainal Tahir, mantan caleg Partai Nasdem yang gagal. Ia dimintai keterangannya terkait foto Samad bersama seorang wanita yang disebut-sebut bernama Feriyani Lim. Namun keterangannya dinilai bertele-tele, sehingga anggota Dewan pun menyangsikan keterangannya.

Menurut Benny K Harman, ia pernah mendengar informasi yang menyebutkan Zainal mencoba menjual foto itu seharga Rp500 juta. "Ada info saudara Zainal jual foto ini Rp500 juta, betul tidak?" tanya Benny.

"Seandainya saya jual sejak 3 tahun lalu ketika teman-teman minta saya tawarkan ke ini itu, saya bukan orang itu. Saya baru buka ketika ada yang menyangkal foto ini," jawab Zainal.

Anggota Komisi III lainnya, I Putu Sudiartana juga meragukan keterangan Zainal. Dia menduga Zainal hanya mencari panggung menjelek-jelekkan Abraham Samad. "Jangan-jangan bapak mencari panggung menjelekkan Samad. Pak Samad kami hormati, Pak. Saya curiga Bapak ditunggangi seseorang untuk menyampaikan ini," ujar Putu.

Di tempat terpisah, Andi Widjajanto mengaku siap memberikan klarifikasi jika diminta pihak yang berwenang, seperti Komite Etik KPK. "Saya sudah sampaikan, jika KPK membentuk Komite Etik misalnya, dan membutuhkan klarifikasi dari saya, maka saya akan bersedia memberikan klarifikasi," ujarnya.

Tidak itu saja, Andi juga mengatakan siap memberikan keterangan kepada KPK ataupun Polri, sebelum menyampaikannya kepada publik melalui media. (bbs, dtc, kom, sis)