Hari Pertama UN Lancar ,Di Pekanbaru Beredar Isu Soal Bocor

Tersangka Narkoba Ujian di Kantor Polisi

Tersangka Narkoba Ujian di Kantor Polisi

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Secara umum, hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMA sederajat, Senin (4/4), secara umum berjalan dengan lancar. Di Pekanbaru, sempat beredar isu terkait dugaan adanya soal ujian yang bocor, namun sejauh ini rumor itu belum terbukti.

Sementara bagi Es (15), UN tersebut akan menjadi kenangan tak terlupakan. Pasalnya, bocah yang terjerat kasus peredaran narkoba itu, terpaksa menjalani ujian di Mapolresta Pekanbaru.
Dari pantauan lapangan, pelaksanaan UN SMA sederajat
Tersangka.
 
kali ini dibagi menjadi dua kategori. Ada yang berbasis kertas dan ada juga yang berbasis Komputer atau Computer Based Test (CBT).

Terkait pelaksanaan UN tersebut, Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman mengaku puas. Karena dari peninjauan yang dilakukan pihaknya, tidak ditemukan ada kendala. Dalam peninjauan itu, Plt Gubri didampingi Kepala Dinas Pendidikan Riau, Kamsol dan Ombudsman Perwakilan RI. Peninjauan dilakukan di SMA Negeri 12 dan SMK 4 Pekanbaru.

"Dari tinjauan kita tadi, kita lahir berjalan baik. Kita harap kondisi ini tetap terjaga hingga UN berakhir," ujarnya.

Dijelaskan Plt Gubri, untuk di SMK 4 Pekanbaru, UN sudah menggunakan CBT. Walaupun baru pertama kali menggunakan sistem CBT namun bisa berjalan dengan lancar. Siswa yang ujian juga tidak mendapatkan kesulitan dalam mengisi UN, karena sebelumnya sudah mendapatkan pelajaran.

"Kita meninjau dari luar saja, dan saya melihat mereka begitu serius menjawab pertanyaan dengan menggunakan Komputer. Persiapannya sangat bagus dan lancar, kelengkapannya juga cukup termasuk soal-soal ujian. Yang jelas belum ada keluhan dihari pertama UN ini," ungkap Plt Gubri.

Ke depan Plt Gubri berharap, pelaksanaan UN di seluruh wilayah Riau sudah menggunakan ujian berbasis Komputer. Karena mulai tahun ini, wewenang SMA di seluruh kabupaten/kota sudah diserahkan ke Provinsi.

Menanggapi hal itu, Kadisdikbud Riau, Kamsol, mengatakan, pihaknya akan mengupayakan hal itu bisa terwujud tahun depan. Pihaknya akan berkoordinasi dengan daerah dan sekolah-sekolah untuk mempersiapkan diri dengan adanya kewenanan yang dialihkan ke Provinsi.

Ditempat terpisah Kepala Sekolah SMKN 4 Pekanbaru, Sudarti, mengatakan, untuk sekolahnya UN dengan menggunakan CBT baru pertama kali diselenggarakan, dan diikuti sebanyak 266 siswa. Di hari pertama UN tidak ada permasalahan dengan komputet yang digunakan oleh siswa-siswanya.

"Ini baru pertama kali kami menggunakan sistem CBT, sejauh ini tidak ada kendala. Sistem komputer yang kami gunakan juga berjalan lancar, termasuk lima server yang kami gunakan untuk 100 Komputer yang tersedia," ungkap Sudarti.

Ujian di Mapolresta Sementara itu, Es (15), salah seorang ABG yang terjaring penggerebekan narkoba di Kampung Dalam, terpaksa harus mengikuti UN di Mapolresta Pekanbaru, tepatnya di ruangan Kasat Narkoba Polresta Pekanbaru, Kompol Iwan Lesmana Riza. ABG itu mengikuti ujian didampingi sang Kepala Sekolah, Amir Salim Hasibuan dan seorang guru lainnya.

"Dia akhirnya bisa ikut UN, setelah kita berkoodinasi dengan pihak sekolah. Meski diproses secara hukum, dia dibebaskan belajar sebelum menghadapi ujian. Es juga kita bebaskan bertemu orangtuanya kapan saja," ujar Iwan.

”Selama ini dirinya memang tidak pernah ribut dengan teman sesamanya di sekolah, cuman kehadirannya untuk masuk sekolah sering kali bolong. Kita berharap tidak ada lagi korban dari kalangan anak-anak kita yang harus putus sekolah oleh narkoba, dan saya berharap kepada orangtua agar lebih mengawasi lagi pergaulan anak-anaknya, agar tidak terjerumus,” harap Amir selaku kepala sekolah tempat Es menuntut ilmu.

Isu Soal Bocor Pelaksanaan UN di Kota Pekanbaru juga berjalan lancar. Namun juga ditemukan kendala, dimana terdapat soal dibeberapa sekolah yang kabur atau tidak dapat dibaca. Akan tetapi kendala tersebut tidak terlalu signifikan dan dapat diatasi pihak sekolah.

Hal itu diakui Kadisdik Pekanbaru Abdul Jamal, ketika ditemui usai mendampingi Walikota Pekanbaru, Firdaus MT melakukan peninjauan. "Memang tadi ada soal yang tidak bisa dibaca dengan jelas karena hasil cetakan tak sempurna. Namun bisa ditangani pihak sekolah," ujarnya.

Untuk Kota Pekanbaru, dari 144 sekolah yang melaksanakan UN SMA sederajat, 23 sekolah telah menggunakan Computer Based Test (CBT) dengan jumlah siswa sebanyak 5.767 orang. Sedangkan sisanya mengikuti ujian dengan sistem manual, dengan total siswa keseluruhan yang mengikuti UN untuk Pekanbaru sebanyak 16.777 orang siswa.

Selain itu, sempat beredar tentang soal yang bocor. Namun Kasi SMA dan SMK Disdik Pekanbaru, Muzailis menuturkan, kebenaran isu tersebut tidak bisa dipastikan.

Pasalnya, pihaknya menjelaskan bahwa keamanan naskah UN dijaga berlapis oleh pihak keamanan dari kepolisian dan juga pihak Disdik. Begitupula halnya dengan kunci ruangan tempat penyimpanan naskah, dilengkapi dengan kunci ganda.

Ditambahkannya, apabila ada oknum yang sampai memperjual belikan naskah un. Hal tersebut, diakuinya di luar pengawasannya. Pihaknya belum bisa memastikan karena tidak ada bukti nyata. Sehingga sulit untuk memvonis, kebocoran dari pihak siapa.

Namun begitu, apabila terdapat hal-hal yang mencurigakan, pihaknya siap melaporkan atas tindakan kriminal tersebut. Karena sudah merugikan negara, karena naskah UN adalah dokumen negara, tegasnya. (nur, nom, nie)