Sofwan Saleh Terplih Lagi Ketua MUI

Bupati: Perangi Narkoba, Miras dan Pekat di Siak

Bupati: Perangi Narkoba, Miras dan Pekat di Siak

SIAK (riaumandiri.co)-Musyawarah Daerah (Musda) III Majelis Ulama Indonesia (MUI) Siak telah usai digelar, Sabtu (2/4) malam di Asrama Haji Siak. Terpilih KH Sofwan Saleh  sebagai Ketua MUI periode 2016-2021 mendatang. Bupati Syamsuar mengajak MUI Siak perangi penyakit masyarakat dan minuman keras bersama-sama Pemkab Siak.

Selama peroses mekanisme Musda kali ini, MUI Siak didampingi Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat KH Arwani Faishol dan Ketua Umum MUI Riau Profesor Muhammad Nazir Karim.

Pengurus baru ini mendapat amanah untuk menyelesaikan permasalahan umat yang ada di Siak, MUI diminta bekerja sama dengan pemerintah dan aparat hukum dalam memerangi penyakit masyarakat dan segala bentuk paham menyimpang yang bisa menyesatkan umat muslim. Pesan itu disampaikan Bupati Syamsuar saat membuka Musda III MUI.

"Kami mengajak MUI untuk memerangi narkoba, miras, penyakit masyarakat dan segala bentuk paham menyimpang. MUI harus terjun, dengan catatan jangan melakukan tindakan anarkis," pesan Bupati Syamsuar.

Selain itu, MUI diminta memantau situasi yang berkembang di tengah masyarakat, jika menemukan hal yang mencurigakan dan berpotensi menimbulkan konflik pengurus MUI diminta bertindak. "Kalau ada sesuatu yang menimbulkan konflik di tengah masyarakat, cepat kita selesaikan," pinta Syamsuar.

Sebagai negri yang memiliki nilai kebudayaan tingi, Siak dikenal dengan budaya melayu dan identik dengan islam. Maka perlu kita waspada agar tidak ada hal yang masuk dan mencedrai nilai-nilai tersebut. "Sebagaimana disampaikan pengurus MUI Pusat tadi, ada pihak-pihak yang tidak menginginkan kedamaian di negara Indonesia. Kalau hari ini modus penyebaran menyimpang sudah kita baca, kedepan mungkin mereka menggunakan modus lain, untuk itu kita perlu waspada.

Siap
Usai terpilih Sofwan Saleh menuturkan, siap menjalankan rekomendasi perogram kerja yang diamanahkan pada Musda kali ini, termasuk menjalankan pesan yang disampaikan Bupati Syamsuar untuk membina umat dan memerangi penyakit masyarakat.
Guna menjalankan amanah Bupati, lanjut Sofwan Saleh, MUI Siak akan berkoordinasi dan meminta MUI Kecamatan untuk mengambil sikap.

 "Sudah kita mulai, contohnya yang dilakukan MUI Kandis sering turun bersama UPIKa melakuka razia pekat. Melakukan penyuluhan narkoba ke sekolah-sekolah, model seperti akan kita terapkan di semua MUI kecamatan," kata Sofwan Saleh.
Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat KH Arwani Faishol meminta kepada seluruh pengurus MUI baik ditingkat Kabupaten atau ditingkat kecamatan untuk mendukung pemimpin baru.

"Di organisasi mana pun tidak ada pemimpin yang terpilih atas kesepakatan semua anggotanya, kita hormati mekanisme peroses pemilihan, dan mari kita dukung pemimpin yang baru terpilih. MUI harus kompak untuk menyelesaikan permasalahan umat," pesannya.

Selain itu, KH Arwani Faishol meminta MUI bisa mengarahkan umat muslim untuk menjaga toleransi, baik sesama umat muslim atau dengan umat beraga lainya.  "Toleransi di antara umat Islam berarti memahami dan menghargai perbedaan antara sesama umat islam," pungkasnya.***Musyawarah Daerah (Musda) III Majelis Ulama Indonesia (MUI) Siak telah usai digelar, Sabtu (2/4) malam di Asrama Haji Siak. Terpilih KH Sofwan Saleh  sebagai Ketua MUI periode 2016-2021 mendatang. Bupati Syamsuar mengajak MUI Siak perangi penyakit masyarakat dan minuman keras bersama-sama Pemkab Siak.

Selama peroses mekanisme Musda kali ini, MUI Siak didampingi Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat KH Arwani Faishol dan Ketua Umum MUI Riau Profesor Muhammad Nazir Karim.

Pengurus baru ini mendapat amanah untuk menyelesaikan permasalahan umat yang ada di Siak, MUI diminta bekerja sama dengan pemerintah dan aparat hukum dalam memerangi penyakit masyarakat dan segala bentuk paham menyimpang yang bisa menyesatkan umat muslim. Pesan itu disampaikan Bupati Syamsuar saat membuka Musda III MUI.

"Kami mengajak MUI untuk memerangi narkoba, miras, penyakit masyarakat dan segala bentuk paham menyimpang. MUI harus terjun, dengan catatan jangan melakukan tindakan anarkis," pesan Bupati Syamsuar.

Selain itu, MUI diminta memantau situasi yang berkembang di tengah masyarakat, jika menemukan hal yang mencurigakan dan berpotensi menimbulkan konflik pengurus MUI diminta bertindak. "Kalau ada sesuatu yang menimbulkan konflik di tengah masyarakat, cepat kita selesaikan," pinta Syamsuar.

Sebagai negri yang memiliki nilai kebudayaan tingi, Siak dikenal dengan budaya melayu dan identik dengan islam. Maka perlu kita waspada agar tidak ada hal yang masuk dan mencedrai nilai-nilai tersebut. "Sebagaimana disampaikan pengurus MUI Pusat tadi, ada pihak-pihak yang tidak menginginkan kedamaian di negara Indonesia. Kalau hari ini modus penyebaran menyimpang sudah kita baca, kedepan mungkin mereka menggunakan modus lain, untuk itu kita perlu waspada.

Siap
Usai terpilih Sofwan Saleh menuturkan, siap menjalankan rekomendasi perogram kerja yang diamanahkan pada Musda kali ini, termasuk menjalankan pesan yang disampaikan Bupati Syamsuar untuk membina umat dan memerangi penyakit masyarakat.
Guna menjalankan amanah Bupati, lanjut Sofwan Saleh, MUI Siak akan berkoordinasi dan meminta MUI Kecamatan untuk mengambil sikap.

 "Sudah kita mulai, contohnya yang dilakukan MUI Kandis sering turun bersama UPIKa melakuka razia pekat. Melakukan penyuluhan narkoba ke sekolah-sekolah, model seperti akan kita terapkan di semua MUI kecamatan," kata Sofwan Saleh.
Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat KH Arwani Faishol meminta kepada seluruh pengurus MUI baik ditingkat Kabupaten atau ditingkat kecamatan untuk mendukung pemimpin baru.

"Di organisasi mana pun tidak ada pemimpin yang terpilih atas kesepakatan semua anggotanya, kita hormati mekanisme peroses pemilihan, dan mari kita dukung pemimpin yang baru terpilih. MUI harus kompak untuk menyelesaikan permasalahan umat," pesannya.

Selain itu, KH Arwani Faishol meminta MUI bisa mengarahkan umat muslim untuk menjaga toleransi, baik sesama umat muslim atau dengan umat beraga lainya.  "Toleransi di antara umat Islam berarti memahami dan menghargai perbedaan antara sesama umat islam," pungkasnya.***