Langit Membara

36 Rumah Jadi Abu

36 Rumah Jadi Abu

DUMAI (riaumandiri.co) - Tragedi kebakaran rumah seperti tiada henti-hentinya menimpa warga. Beberapa hari lalu melanda perumahan warga di Jalan Bintan serta ruko di Jalan Sultan Syarif Kasim, kini kejadian serupa terjadi lagi.

Pada Jumat (1/4), sekitar pukul 00.30 WIB langit di Kota Dumai terlihat membara. Bau partikel asap yang sangit tercium dimana-mana. Sirene mobil pemadam kebakaran mengaung-ngaung menuju arah Gang Kuini, Jalan Bintan.

Warga yang kebetulan masih berkendaraa di jalan-jalan dalam kota, dibuat panik dan mengarahkan kendaraannya ke arah Gang Kuini. Ternyata, di lokasi tersebut telah terjadi kebakaran hebat.

Bunyi teriakan, tangis dan kasak kusuk warga menyelamatkan perabotan rumah sangat kentara terdengar dini hari itu. Api berkobar dan asap hitam mengepul di lokasi 36 unit rumah yang terbakar.   

Dari informasi yang berhasil dirangkum di lapangan, munculnya api diduga dari rumah seorang warga yang bernama Jibun. "Tadi saya melihat kobaran api pertama kali muncul dari rumah pak Jibun," kata Ahmad, salah seorang warga, Jumat (1/4) dini hari di lokasi kejadian.

Ahmed yang juga merupakan warga sekitar yang juga menjadi korban dalam insiden kebakaran tersebut kembali menjelaskan, bahwa keberadaan api pada saat itu bermula dari pada bagian depan rumah Jibun.

"Saya juga belum tahu apa penyebab dari kebakaran ini, yang jelas rumah bagian depan pak Jibun sudah terbakar terlebih dahulu," terangnya.

Dari pantaun, 36 rumah warga yang terbakar tersebut, merupakan bangunan semi permanen. Sehingga kobaran api sangat cepat membakar seluruh bangunan tersebut.

Tampak juga sekitar 4 unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai, dan satu unit mobil Damkar milik PT Cevron serta dibantu dua mobil suplai air dari BPBD Kota Dumai.

Hingga pukul 03.30 WIB dini hari, api sudah terlihat berkurang, dan bisa dikuasai oleh petugas Damkar gabungan yang dibantu dengan masyarakat setempat. Namun petugas Damkar masih siaga hingga pukul 06.00 WIB pagi. Hal itu untuk menjaga agar tak berkorbar lagi.

Camat Dumai Kota, Budi Hasnur kepada media mengatakan, sesuai laporan RT hingga Kelurahan bahwa jumlah rumah yang terbakar itu ada 36 rumah yang ditempati 160 jiwa.

Dijelaskan Hasnur, kini pemerintah sudah mendirikan tenda darurat untuk menampung korban. Sementara bantuan dari pemerintah daerah sudah mengalir yang diantaranya beras, makanan siap saji, seragam sekolah dan lainnya.

Selang Pendek
Kebakaran hebat yang melanda kawasan padat penduduk di Jalan Bintan Gang Kuini pada Jumat (1/4) sekitar pukul 00.300 WIB membuat kerutan di raut kecewa masyarakat. Dikarenakan peralatan Mobil pemadam kebakaran BPBD Kota Dumai tidak maksimal.

Seperti yang dikatakan oleh Edriwan yang merupakan warga setempat, dirinya memberi apresiasi penuh kepada petugas Damkar yang hadir cepat pada saat terjadi kebakaran, namun hanya masyarakat yang berjibaku memadamkan api yang tengah berkobar hebat dengan peralatan seadanya.

"Damkar datang sangat cepat, namun selang mereka tidak bisa menjangkau lokasi kebakaran," kata Edriwan.

Dijelaskanya, bahwa sejumlah petugas Damkar yang turun dilokasi kebakaran tidak bisa berbuat apa-apa selama hampir setengah jam dikarenakan selang air yang akan digunakan tidak bisa menjangkau lokasi kebakaran tersebut.

Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum di lapangan sekitar 50 rumah warga yang terbuat dari kayu dilokasi padat penduduk tersebut habis terbakar.

Dugaan sementara, api berasal dari rumah seorang warga yang bernama Jibun, dan api baru berhasil dijinakkan oleh petugas Damkar dari BPBD Kota Dumai dan petugas Damkar PT Cevron.

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Dumai, M Rasyid Rida kepada Haluan Riau mengatakan, dalam kejadian naas tersebut sebanyak 36 unit rumah ludes jadi abu. Dua diantaranya merupakan rumah kosong, sehingga dalam hal ini terdapat 33 KK menjadi korban.

Semuanya Hancur
Akibat kebakaran hebat yang melanda dikawasan padat penduduk di Jalan Bintan Gang Kuini Kecamatan Dumai Kota, Jhon tidak tau mau tinggal dimana dikarenakan dari rumah kontrakannya hingga ke rumah mertuanya habis terbakar.

Mata pria yang berusia 44 tahun tersebut terlihat memerah disaat kobaran api melahap rumahnya bersama dengan 50 rumah warga lainnya pada musibah kebakaran yang terjadi Jumat (1/4) pada pukul 01.00 WIB tersebut, merahnya mata Jhon tersebut tidak bisa dibedakan antara ngantuk dan juga kesedihan akibat musibah tersebut.

Meski Jhon telah berupaya sekuat tenaga bersama dengan masyarakat lainnya yang dibantu petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) dari BPBD Kota Dumai dan Damkar PT Chevron, api tetap saja membuat 36 rumah warga yang terbuat dari kayu menjadi abu.

Polisi Olah TKP
Sementara Kapolres Dumai, AKBP Suwoyo melalui Kasat Reskrim AKP Herfio Zaki, mengatakan, pihaknya menurunkan anggotanya untuk mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi mata di lokasi kejadian.  

Sedangkan dalam musibah kali ini, kata dia, tidak ada korban jiwa dan hanya mengalami kerugian materil.

 Untuk jumlah kerugian materil belum bisa disimbulkan. Begitu juga penyebab kebakaran dan lokasi kejadian kebakaran tersebut kini sudah terpasang garis polisi.

Pantauan, pada Jumat pagi kemarin masyarakat sekitar dan juga korban kebakaran sibuk melakukan barang-barang berharga yang mungkin tidak terbakar. Terlihat mereka memilah-milah barang-barang seperti panci, besi dan kursi yang tidak habis terbakar.***