ATASI PENERANGAN

7 Pembangkit Cell Surya Diusulkan untuk Sungai Mandau

7 Pembangkit Cell Surya Diusulkan untuk Sungai Mandau

SIAK (riaumandiri.co)-Guna mengatasi permasalahan penerangan di wilayah Kecamatan Sungai Mandau, khususnya di perkampungan yang terisolir, pemerintah berencana membangun pembangit listrik tenaga surya atau solar cell. Hal ini penting mengingat beberapa kampung susah dijangkau jaringan listrik dari PLN.

Untuk mewujudkan niat ini, Pemkab Siak mengajukan permohonan kepada Pemerintah Pusat, progres usu lan bantuan Pusat Listrik Tenaga Surya (PLTS) ini sudah memasuki tahap ferifikasi akhir.

"Untuk beberapa kampung di Sungai Mandau, penerangan listrik kita rencanakan dengan tenaga surya. Karena ada beberapa kampung yang sulit dijangkau oleh jaringan listrik," kata Bupati Syamsuar, Selasa (29/3) di Siak.

Menurut Syamsuar, masalah listrik merupakan perogram perioritas Pemkab Siak, karena penerangan merupakan kebutuhan utama masyarakat untuk menunjang prekonomian masyarakat.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Siak Amin Budiyadi menyampaikan, Pemkab Siak mengusulkan 7 Pembangkit Listrik Solar Cell untuk masyarakat Kecamatan Sungai Mandau. Sebanyak 5 unit PLTS Komunal direncanakan akan dipasang di dekat antor kengulu, tujuanya untuk penerangan kantor, sekolah, fasilitas umum dan masyarakat sekitar.

"Satu keping solar cell PLTS Komunal bisa mengkafer penerangan untuk 35 KK, dua unit lagi PLTS terpusat, seperti yang telah dibangun di Teluk Lanus," kata Amin Budiyadi.

Yang mana satu unit PLTS Terpusat bisa menerangi sekitar 250 KK. Unit ini akan dipasang pada kampung sangat terisolir. Untuk diketahui, jarak antar kampung di Kecamatan Sungai Mandau sangat jauh, terpisahkan oleh hutan atau konsensi dan HPH-HTI perusahaan tanaman industri.

Dijelaskan Amin Budiyadi, pihaknya telah mengusulkan pada PLN wilayah Riau dan Kepulauan Riau kota Kecamatan Sungai Mandau bisa mendapat penerangan dengan menarik jaringan dari Perawang. Dengan mengambil daya dari pembangkit PT IKPP.
"Kami sudah menyurati PLN, namun sampai saat ini GM belum memberi jawaban," kata Amin Budiyadi.(adv/humas)