2 Juta Bibit Ikan untuk Petani

2 Juta Bibit Ikan untuk Petani

BANGKINANG (riaumandiri.co)-Pemerintah Kabupaten Kampar sudah mengupayakan bantuan benih untuk membantu para petani ikan yang mengalami kerugian akibat banjir yang melanda Kampar beberapa waktu lalu, jumlahnya mencapai 2 juta bibit.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kampar, Ir. Usman Amin saat dijumpai di ruang kerjanya, Selasa (29/3).

"Saat banjir, petugas kita langsung mendata dampak dan akibat banjir. 3 hari pascabanjir, proposal sudah kita layangkan ke Kementerian Perikanan dan Kelautan dan ke Gubernur," ujarnya.

Pertemuan dengan Kadis Perikanan Provinsi Riau dan Kementerian Perikanan, awalnya menyepakati 2 juta bibit itu untuk semua kabupaten di Riau, tapi dari Dinas Perikanan Kampar mengusulkan 2 juta bibit untuk Kampar.

"Karena kita yang paling banyak membutuhkan akibat banjir kemarin. Kapan waktunya tentu kita akan menyesuaikan dengan produksi," ujarnya didampingi Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP), Dwi Agusrianto,S.Pi, M.Si beserta Kasubag Perecanaan dan Data, David hendra S,Pi.

Menurut Usman Amin, bantuan tersebut akan bertahap dan persediaan bibit diambil dari Balai Benih Lokal di Bangkinang, Balai Benih Sentral di Provinsi dan Balai Benih Pusat.

"Kementerian punya balai benih di Jambi. Kita juga punya balai benih Bangkinang, ketersediaannya akan kita targetkan dalam tahun ini, jadi kita juga ikut serta dalam pengadaan benih," tambah Usman Amin.

Terkait penyalurannya, menurut David hendra S,Pi, Dinas Perikanan akan memberikan bibit ke petani yang sudah mempersiapkan Keramba mereka.

"Tentu ini bertahap, jika ada masyarakat yang sudah siap dengan keramba mereka, kita langsung salurkan," terangnya.

Sementara itu, Kepala Bidang P2HP, Dwi Agusrianto menilai pihaknya tidak bisa membantu penyediaan keramba karena sulitnya pengadaan.
a
"Keramba itu ada 2 jenis, ada yang berbahan kayu dan besi Galvanis, kalau dari kayu kita terkendala bahan baku karena itu bukan barang pabrikan, kalau besi tidak sesuai dengan lokasi keramba yang berada di arus sungai yang deras, apalagi di daerah hilir Bendungan PLTA, seperti yang disampaikan Dirjen Kementrian beberapa waktu lalu saat mengunjungi lokasi," tutupnya.***