Meski Riau Diguyur Hujan

Danrem: Personel Karhutla Tetap Siaga

Danrem: Personel Karhutla  Tetap Siaga
PEKANBARU (riaumandiri.co)-Meski Provinsi Riau terus diguyur hujan sejak beberapa hari belakangan ini, namun personel gabungan pencegahan kebakaran hutan dan lahan Riau, tetap siaga di lapangan. Selain melakukan patroli rutin, petugas juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, supaya jangan sampai melakukan pembakaran lahan. 
 
Danrem "Personil bersama tim gabungan masih stan by, tentunya dengan melakukan langkah pencegahan, jangan sampai terjadi kebakaran yang luar biasa. Dalam kondisi saat ini tim kita melakukan sosialisasi masyarakat tidak membakar lahan," ujar Danrem 031/WB Brigjen TNI Nurendi, yang juga Komandan Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Dansatgas Karhutla) Riau, Senin (28/3).
 
Menurutnya, patroli rutin merupakan salah satu upaya pencegahan yang efektif. Dengan adanya patroli rutin, pelaku Karhutla akan berpikir dahulu sebelum menjalankan aksinya. Patroli itu, untuk saat ini masih difokuskan di sejumlah wilayah yang dinilai rawan terjadi Karhutla.
 
Dijelaskan Danrem, saat ini sebagian wilayah Riau masih diguyur hujan hingga beberapa minggu ke depan. Namun mulai Mei mendatang, Riau sudah kembali memasuki musim panas, dimana hujan sangat minim mengguyur wilayah Riau. 
 
"Karena patroli dan sosialisasi terus kita laksanakan. Tujuannya untuk mengingatkan masyarakat agar jangan membakar lahan pada musim panas nanti," terangnya. 
 
Sementara itu, terkait dengan Heli Mi 8MVT-1, bantuan dari pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Danrem mengatakan tetap berada di Riau. Jika nantinya terdapat titik api, maka akan langsung dilakukan pemadaman dengan water bombing.
 
"Helinya sudah ada, tetap stanby juga, kalau terjadi kebakaran langsung turun," kata Danrem.Lahan di Mekong Terbakar Sementara itu, lahan di Desa Mekong, Kabupaten Meranti, diketahui mengalami kebakaran sejak Minggu (27/3) sore. Saat ini, Semua personil gabungan pemadam kebakaran sudah difokuskan mengatasi api di desa yang terletak depan Selat Melaka itu.
 
Menurut Kepala Desa Mekong A Rahman, kebakaran lahan terjadi di Dusun II Peleper. Api yang diduga dari kelalaian warga saat beraktivitas di lahan tersebut sudah terlihat sejak Minggu sore. 
 
Sebenarnya, pada Minggu malam kemarin, api api sudah dipadamkan. "Tapi karena ditiup angin, ditambah lahan gambut, api kembali muncul hingga Senin siang," terangnya.
 
Ditambahkan laki-laki yang akrab dipanggil Daman itu, api tersebut diduga dari aktivitas warga yang mencari kayu. Setidaknya hingga Senin siang sudah ada sekitar dua hektare lahan di Peleper yang terbakar.
 
"Tim gabungan dari Polisi, Satpol PP, pihak desa, Damkar, sudah memadamkannya. Api bisa terkendali," kata Daman Senin siang.
 
Sementara itu, Plt Kepala BPBD Kepulauan Meranti M Edy Afrizal mengaku sudah menurunkan dua unit mobil pemadam kebakaran ke Desa Mekong. Namun pihaknya mengalami kendala, karena  tidak adanya air di lokasi kebakaran ditambah tiupan angin yang juga kencang. (nur, grc)