Zico Basko Hadiri Rakorwil di Kepri

HIPMI Sasar 1,6 Juta Pengusaha Muda

HIPMI Sasar 1,6 Juta  Pengusaha Muda

BATAM (riaumandiri.co)-Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Bahlil Lahadalia, mengatakan, pihaknya saat ini terus mengupayakan untuk menyasar sedikitnya 1,6 juta pengusaha muda di Tanah Air.

 Sebab Indonesia butuh setidaknya 1,6 juta pengusaha baru untuk dapat menggerakkan laju pertumbuhan ekonomi.

Hal itu disampaikannya dalam acara Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Himpunan Pengusaha

HIPMI
Muda Indonesia (HIPMI) se-Sumatera, Sabtu (26/3) di Hotel Novotel, Jodoh-Batam, Kepulauan Riau.
Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan, rasio antara jumlah penduduk dengan jumlah pengusaha di Indonesia hingga saat ini sangat tidak sebanding.


 Dimana rata-rata jumlah pengusaha hanya 1,4 persen dari jumlah penduduk. Hal tersebut jauh tertinggal dengan negara tetangga, seperti halnya Singapura, Malaysia dan Thailand.

"Singapura sudah 7 persen jumlah pengusahanya, Malaysia 5 persen, kita hanya 1,4 persen, bagaimana kita bisa bersaing kalau secara kuantitas saja sudah kalah jauh," ungkapnya di hadapan para Dirjen dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Kelautan, Wakil Gubernur  Kepri dan undangan lainnya.

Dengan pertambahan 1,6 juta tersebut, lanjutnya, maka rasio pengusaha di Indonesia bisa mencapai 2 persen. Sementara untuk mencapai 4 persen rasio pengusaha Indonesia butuh 6 juta pengusaha baru.

"Target kami (HIPMI) menciptakan banyak pengusaha muda. Kalau secara kuantitas sudah terpenuhi maka persaingan bisa dilakukan," terangnya.

Tiga Budaya
Sementara itu, Wakil Gubernur Kepri, Nurdin Basirun mengingatkan bahwa ada tiga budaya penting yang harus menjadi pedoman ketika pengusaha melirik sektor maritim sebagaimana tema yang diusung dalam Rakorwil 'Peran Serta HIPMI Menciptakan Peluang Industri Maritim yang Mampu Bersaing di Pasar Global'.

"Tiga budaya terkandung di dunia maritim, yakni budaya disiplin, budaya kerja keras dan budaya berani," ungkap Nurdin dalam sambutannya.

Budaya disiplin, lanjutnya, mengandung arti bahwa siapa pun yang ingin menaklukkan laut maka ia benar-benar harus disiplin. Sebab bergeser saja sedikit arah dari kompas, maka dipastikan tujuan yang diinginkan tidak tercapai, bahkan bisa celaka di perjalanan.

Masih kata mantan Bupati Karimun ini, bahwa tantangan di dunia maritim memang luar berat, namun sebanding juga dengan potensi yang begitu besar.

Kepri yang menurutnya memiliki 96 persen laut, ia mendukung penuh lahirnya banyak pengusaha muda di sektor maritim yang mampu bersaing di pasar global.

Senada disampaikan oleh Ketua BPD HIPMI Kepri, Erwin Aswito, untuk pencapaian target pengusaha muda di era kepengurusan HIPMI saat ini, ia bersama jajarannya akan melakukan road show di 7 kabupaten/kota di Kepri untuk mengajak pengusaha muda bergabung di HIPMI.

"Target kami di Kepri 500 pengusaha, dan sekarang ini sudah ada 200 pengusaha muda tergabung di HIPMI Kepri," terangnya.

Dalam Rakorwil tersebut juga dirangkai sejumlah seminar yang mengambil tema tentang kemaritiman dengan menghadirkan para Dirjen dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perdagangan dan juga perwakilan Bank Indonesia Kepri.

Peserta Rakorwil terdiri dari 10 utusan BPD HIPMI se-Sumatera, yakni Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau dan Kepri, kemudian Provinsi Lampung, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Bengkulu. Turut hadir dalam Rakorwil ini, pengurus HIPMI Pusat, Zico Basko yang juga berasal dari HIPMI Riau, bersama 14 pengusaha lainnya.

Zico Basko menyambut baik tema yang diusung di Rakorwil, karena menurutnya tema tersebut sejalan dengan program Presiden Jokowi menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

"Sudah saatnya kita (pengusaha muda) mengembangkan laut, sebagai upaya mendukung pemerintah dalam memajukan dunia maritim, dan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim," ujarnya singkat. (ays)


teks: