Soal Ukraina dan Suriah

Rusia dan AS Diskusi Intensif

Rusia dan AS Diskusi Intensif

MOSKVA (riaumandiri.co)- Rusia dan Amerika Serikat (AS) akan berdiskusi intensif soal Ukraina dan Suriah dalam pertemuan tertutup di Kremlin, Moskva.

Menteri Luar Negeri (Menlu) AS John Kerry berharap rapat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menlu Sergei Lavrov dapat mempersempit kesenjangan antar kedua negara dalam menyikapi konflik Rusia-Ukraina dan gencatan senjata di Suriah.

“Saya berharap pembicaraan ini akan menjadi konstruktif dan memungkinkan bangsa-bangsa untuk menemukan cara membangun kembali dan memperkuat hubungan antara AS dan Rusia, dengan membuktikan bahwa kami tahu cara memecahkan beberapa masalah serius bersama-sama," ucap Kerry, seperti disunting dari Belfast Telegraph, Jumat (25/3).

Ia mencontohkan, keberhasilan gencatan senjata di Suriah berangkat dari kesepakatan Washington dan Moskva. Suriah sedikit lebih tenang, mereka bisa menerima bantuan kemanusian, jumlah korban pun berkurang. Diikuti dengan keputusan mengejutkan Rusia untuk menarik pasukan tempurnya dari negara Timur Tengah itu.

"Kami jelas juga memiliki beberapa ide tentang hal ini (gencatan senjata di Suriah). Kami juga mencari jalan keluar paling efektif untuk membuat kemajuan di Jenewa dan mulai menjalankan transisi yang sulit dan serius," tambah dia.

Selain membahas perundingan damai Suriah di Jenewa, Swiss untuk mendamaikan kelompok-kelompok pemberontak.

Pertemuan di Kremlin juga akan membicarakan soal pergerakan kelompok separatis Ukraina yang bentrok dengan tentara Rusia, pemilu di Kiev yang damai dan tentram, implementasi perjanjian Minsk, Belarus, termasuk di dalamnya gencatan senjata dan penahanan pilot Ukraina Nadiya Savchenko.

Kerry tidak memungkiri bahwa AS berbeda pendapat dengan Rusia dalam persoalan di Ukraina. Paman Sam mendesak Nadiya Savchenko, anggota parlemen Kiev dibebaskan, sedangkan Beruang Merah bersikukuh memenjarakannya.(okz/ara)