Tanggul di Desa Beting

Harus Segera Dibangun

Harus Segera Dibangun

BETING (riaumandiri.co)- Desa Beting salah satu desa di Kecamatan Rangsang berada pada sebuah pulau di dalam pulau. Persoalan mendasar yang dialami masyarakat di desa yang terdiri dari 3 dusun itu adalah tingginya air asin yang masuk ke pedesaan. Hampir setiap kali pasang laut terjadi, maka air laut akan masuk hingga ke pemukiman penduduk.

Akibatnya tanah yang kerap direndam air asin tentu saja telah mengasinkan air cadangan yang terdapat dalam tanah.  "Tanah yang turut menjadi asin itu, menjadi malapetaka bagi berbagai jenis tanaman masyarakat. Mulai dari tanaman palawija, maupun tanaman tua seperti Kelapa, Karet dan lain sebagainya. Parahnya lagi hampir beberapa tahun belakangan ini, ketinggian air asin yang masuk dari tahun ke tahun semakin tinggi,” ungkap Sutarno Kepala Desa Beting Kecamatan Rangsang.

Kades ini mengaku salah satu kendala yang paling dirasakan masyarakatnya adalah persoalan air pasang tersebut. Untuk itu masyarakat sangat berharap agar pemerintah membangun tanggul untuk menghambat tingginya air laut yang akan masuk ke desa itu.

 Air laut yang masuk justru mengasinkan cadangan air dalam tanah. Kalau dulunya air tanah yang ada masih bisa digunakan menjadi air mandi atau cuci, belakangan ini air tanah yang ada semakin terasa payau. Sehingga tidak bisa lagi diharapkan untuk keperluan mandi.

Akibatnya masyarakatpun semakin sulit mendapatkan air tawar. Sedangkan untuk kebutuhan air minum memang sejak dunia ini diciptakan masyarakat Desa Beting hanya berharap atas turunnya hujan. "Jika hujan tidak turun, maka masyarakat akan puntang-panting mencari air bersih. Kondisi inipun akan menambah kesulitan hidup bagi masyarakat desa,”sebut Tarno. Menurut Tarno, pihaknya juga sudah menyampaikan masalah itu ke kabupaten, provinsi bahkan ke pemerintah pusat.

Diharapkan pada program pembangunan tahun 2017 mendatang pembangunan tanggul di Desa Beting sudah harus dimulai. Sebab menurutnya adapun volume atau panjang tanggul yang akan dibangun sepanjang kurang lebih 20 Km. "Diharapkan dapat dilakukan setiap tahun anggaran. Sehingga nantinya desa itu terlindung dari ancaman intrusi laut,” ucap dia.(jos)