Hari Ini, Pemprov Rapat Siaga Darurat Karhutla 37 Titik api terdeteksi

Karhutla Dumai Kian Parah

Karhutla Dumai Kian Parah

DUMAI (riaumandiri.co)-Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Dumai, saat ini kian parah. Hingga Minggu (6/3), api masih saja menghanguskan ratusan hektare lahan di Kota Pelabuhan itu.

Yang lebih mengkhawatirkan, api bahkan telah menjalar hingga mendekati sejumlah objek penting milik negara, termasuk Bandara Pinang Kampai.

Semakin parahnya karhutla yang terjadi saat ini, juga bisa dilihat dari pemantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru. Hingga Minggu kemarin, total titik panas yang terpantau mencapai 53 titik. Namun yang mengkhawatirkan, dari jumlah itu, sebanyak 37 titik diyakini sebagai titik api.

Karhutla
Kondisi di lapangan saat ini, seperti dituturkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Dumai), Tengku Izmet, ratusan tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polisi dan masyarakat, masih berjibaku memadamkan kebakaran lahan yang posisinya sudah mulai mendekati pemukiman penduduk termasuk dan objek vital negara seperti Bandara Pinang Kampai.

"Panas terik dan angin kencang membuat api cepat menjalar dan sulit dipadamkan. Petugas masih memadamkan api di wilayah Medang Kampai dan Dumai Timur. Titik api paling parah itu dekat Bandara Pinang Kampai. Jumlahnya mencapai 16 titik api. Kami juga dibantu helikopter milik PT Sinar Mas," ujarnya,

Siaga Darurat Karhutla Karena kondisi Karhutla itu pula, Pemko Dumai akhirnya menetapkan status Siaga Darurat Karhutla. Keputusan itu diambil dalam rapat yang digelar Jumat (4/3) petang, akhir pekan lalu, yang langsung dipimpin Sekko Dumai, Said Mustafa.
Menurut Said Mustafa, seluruh instansi terkait sudah diperintah untuk menyiapkan data pendukung tentang kondisi Karhutla di Dumai.

"Untuk data pendukung bisa dilaporkan langsung ke Posko Terpadu BPBD Dumai. Apa lagi kondisi kebakaran lahan sudah meluas dan sangat membahayakan. Maka saya perintahkan seluruh instansi terkait untuk intens melakukan pemadaman di lokasi yang terbakar," ujarnya.
 
Sementara Kapolres Dumai, AKBP Suwoyo mengatakan, sejauh ini pihaknya telah menangani 11 laporan polisi (LP) dengan 12 tersangka Karhutla. Sampai saat ini kasus tersebut dalam proses penyidikan. Dalam kasus karhutla, pihaknya melibatkan 25 personel setiap harinya dan bekerjasama dengan TNI, Pemko serta masyarakat gotong royong peduli api.
 
 
Sejak Jumat
Menurut informasi, lokasi kebakaran yang hampir mendekati Bandara Pinang Kampai tersebut, sudah muncul sejak Jumat (4/3) sekitar pukul 16.00 WIB. Api besar dan menghanguskan hutan di Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur.

Api menghanguskan hutan yang berdekatan dengan Bandara Pinang Kampai, Kota Dumai. Lahan ratusan hektar dengan hitungan menit diamuk sijago merah yang membakar lahan di Bandara.
 
Menurut penuturan Ali, salah satu Satpam di Bandara Pinang Kampai, kemunculan  api di kawasan itu, sontak membuat petugas Bandara menjadi kaget. Ketika itu, ia sempat mengecek lokasi dengan menggunakan sepeda motor. Ketika itu, jarak lahan yang terbakar dengan Bandara Pinang Kampai sekitar tiga kilometer.

Sementara itu, kondisi di RT 5 Kelurahan Mundam, titik api juga mendadak meningkat. Sebab dari pantauan satelit terdapat lima titik api. Setelah dilakukan pemantauan, ternyata kebakaran lahan di lokasi itu cukup luas, bahkan asap sudah membubung tinggi.

"Tapi kita belum memastikan luas lahan yang terbakar. Sebab proses pemadaman masih berlangsung," ujar Tengku Izmet.

Tidak saja, Karhutla juga masih terjadi di RT 5 Kelurahan Mekar Sari, Kecamatan Dumai Selatan. Terdapat tiga hektar lahan yang dilahap api di sana. Padahal proses pemadaman kebakaran lahan di sekitar Km 10 Jalan Gatoto Subroto itu sudah berlangsung sekitar 10 hari.

37 Titik
Dari Pekanbaru, Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin, menyebutkan, jumlah titik panas yang terpantau di Riau hingga Minggu kemarin mencapai 53 titik. Namun yang mengkhawatirkan, dari jumlah itu, sebanyak 37 titik diperkirakan adalah titik api.

Dikatakan, 37 titik panas yang memiliki keyakinan sebagai titik api dengan tingkat keyakinan sebesar 70 persen itu berada di Bengkalis sebanyak 14 titik, Dumai 16, Meranti 4, Siak 2, dan Indragiri Hilir 1 titik.

Menurutnya, cuaca di Riau pada umumnya cerah hingga berawan. Potensi hujan dengan intensitas ringan tidak merata dan bersifat lokal diprakirakan terjadi di wilayah Riau bagian tengah, barat dan selatan pada sore dan malam hari.


Rapat Siaga Darurat Karhutla
Dari Pekanbaru, Kepala BPBD Riau Edwar Sanger mengatakan, hari ini Pemprov Riau bersama TNI, Polri dan stake holder terkait lainnya, akan menggelar rapat membahas persiapan untuk menetapkan status Riau menjadi Siaga Darurat Karhutla.

Sejauh ini, sudah lima kabupaten di Riau yang telah menetapkan status Siaga Darurat Karhutla tersebut. Yakni Dumai, Rokan Hilir dan Pelalawan. Sebelumnya, Bengkalis dan Meranti juga sudah terlebih dahulu menetapkan status serupa.

Dikatakan, sesuai aturan, jika sudah lebih dari dua Kabupaten yang menetapkan status Siaga Darurat Karhutla, maka Pemprov juga mempersiapkan status serupa. Langkah ini ditempuh supaya upaya pencegahan dan penanggulangan Karhutla di Riau bisa dilaksanakan lebih cepat dan efisien. Selain itu, bantuan dari BNPB juga diharapkan segera bisa turun.

"Kita tidak mau kejadian seperti tahun lalu, jangan sampai terlambat. Yang jelas, saat ini sudah lima daerah yang menetapkan status Siaga Darurat Karhutla," terangnya.

Dijelaskannya,  dengan penetapan status Siaga Darurat Karhutla tersebut, bukan berarti Pemkab dan Pemprov tidak bekerja. Namun perlu dilakukan tindakan prefentif agar dalam pelaksanaan di lapangan bisa berjalan dengan lancar. Seperti anggaran, dan peralatan yang lebih memadai. Termasuk meminta bantuan helikopter kepada pemerinah pusat melalui BNPB.

Sejumlah Tersangka Diproses
Terkait penegakan hukum Karhutla, sejumlah tersangka pelaku pembakaran lahan, sejauh ini sudah mulai diproses secara hukum. Seperti dituturkan Kapolres Siak AKBP Ino Harianto, sejauh ini pihaknya telah menerapkan enam orang tersangka. Lima di antaranya tersangka Karhutla di Dusun Mungkal Kecamatan Sei Apit dan satu tersangka lagi di Kampung Dayun, Kecamatan Sei Apit.
 
Tersangka terakhir yang diamankan adalah Ap. Ia diamankan setelah  mengaku membersihkan lahan dengan menumpuk kayu atau membuat perunan, dibakar secara berangsur, namun setelah kayu hangus terbakar ia siram agar api tidak menjalar. Nasib sial, usai disiram namun sepertinya api tidak padam, malah terkesan menjalar ke kebun tetangga. Hasil peninjauan, lahan yang terbakar itu berada di titik koordinat N. 69484 : E. 102.05'045.

Sedangkan dari Indragiri Hulu, jajaran Polsek Peranap juga mengamankan salah seorang tersangka pelaku pembakaran lahan, Dp (40) warga Desa Batu Rijal Barat. Menurut informasi, terungkapnya aksi Dp bermula ketika pada Sabtu (5/3) sore, Kapolsek Peranap, AKP Suparman mendapat pengaduan dari masyarakat terkait kebakaran lahan milik masyarakat yang baru imas tumbang di jalan menuju lokasi PT Bintang Riau Sejahtera (BRS) Desa Batu Rijal Barat.

Setelah menerima informasi tersebut, Kapolsek beserta sejumlah anggotanya langsung menuju lokasi kebakaran dan berusaha memadamkan api yang telah berkobar di atas lahan seluas lebih kurang 3 hektare tersebut.

Setelah api dipadamkan, petugas pun melakukan pengusutan, sehingga terungkap bahwa lahan itu adalah milik Dp. Saat itu juga, Polisi langsung menjemput DP kerumahnya kemudian membawanya ke Mapolsek Peranap. Hasil pemeriksaan, DP mengaku telah sengaja membakar lahan miliknya menggunakan mancis dengan tujuan membersihkan lahan untuk ditanami kelapa sawit.

Kapolres Inhu, AKBP Ari Wibowo melalui Kasubag Humas AKP M Ari Suryasantoso membenarkan diamankannya tersangka pelaku Karhutla tersebut. “Saat ini pelaku berserta barang bukti sudah diamankan di Mapolsek Peranap untuk proses selanjutnya,” ujarnya. (zul, nur, lam, rez, rtc)