Harga Emas Naik Didorong Pelemahan Dolar AS

Harga Emas Naik Didorong Pelemahan Dolar AS


CHICAGO (riaumandiri.co)-Emas berjangka di divisi CO MEX New York Mercantile Exchange berakhir menguat pada Jumat (Sabtu pagi WIB). Penguatan tersebut lebih disebabkan karena dolar AS menunjukkan pelemahan.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April, tercatat naik USD12,5 atau 0,99 persen menjadi USD1.270,70 per ounce. Harga emas mendapatkan dorongan karena Indeks Dolar AS turun 0,34 persen menjadi 97,32 pada pukul 17.30 GMT.

Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama dunia. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah.

Laporan perdagangan internasional yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan AS juga menunjukkan bahwa ekspor turun 2,1 persen dan impor turun 1,3 persen. Kedua angka itu lebih buruk dari yang diperkirakan, sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan perdagangan sebesar USD45,7 miliar.

Logam mulia berada di bawah tekanan ketika laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan data ketenagakerjaan dalam perekonomian AS lebih baik dari perkiraan. Angka penggajian non pertanian (nonfarm payrolls) naik 242.000 pada Februari.

Namun, para analis mencatat bahwa laporan tersebut menunjukkan penurunan 0,1 persen dalam rata-rata pendapatan per jam. Tapi hal itu terjadi setelah kenaikan 0,5 persen selama Januari, yang lebih baik dari perkiraan.

Analis percaya bahwa penundaan dalam kenaikan suku bunga Federal Reserve AS tetap tak terelakkan karena ketidakstabilan ekonomi. Sebelum pidato Ketua Fed Janet Yellen di Kongres AS pada 10 Februari, bank sentral mengisyaratkan bahwa masih bisa menaikkan suku pada Maret 2016 mendatang.

Namun, Yellen kemudian bersaksi kepada Kongres bahwa kenaikan suku bunga akan dilakukan secara bertahap. Banyak analis percaya bahwa kenaikan suku bunga berikutnya, dari tingkat 0,50 persen ke tingkat 0,75 persen akan terjadi masih lama lagi di tahun ini.

Para pelaku pasar berspekulasi bahwa, paling cepat, The Fed akan menaikkan suku 0,50 persen ke 0,75 persen selama pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) April.

Menurut alat pemantau Fed atau Fedwatch dari CMEGroup, probabilitas tersirat saat ini untuk kenaikan suku bunga dari 0,50 persen ke 0,75 persen mencapai 18 persen pada pertemuan 18 April 2016, dan 36 persen pada pertemuan Juni 2016.(okz/dar)