Internasional BMX C1

Rider Lokal Rajai Round I

Rider Lokal Rajai Round I

SIAK (riaumandiri.co)-Rider Lokal berhasil menguasasi podium ronde pertama balapan di iven Internasional BMX C1 yang berlangsung di Venu BMX Siak, Sabtu (5/3).

Keberhasilan ini tentunya mendongkrak poin atlit Indonesia untuk meraih tiket mengikuti Olimpiade BMX di Brazil pada Agustus mendatang.

Hasil final ronde pertama, pada kelas Elit Women podium diisi oleh atlit Indonesia, juara 1 diraih oleh Elga Kharisma Novanda dari Jawa Timur Team Thrill, juara 2 diraih Rina Purnamasari dari Jepara RAM, disusul Suswanti dari Rollaco Purwokerto

Di kelas Junior Mean, juara 1 direbut Yessi Wakhidur Rizal dari GGMM Belitar, juara 2 direbut oleh Ricy Nurfaisal dari team amazon Novantra Paud Kasih Ibu Sumut, disusul oleh Vigiawan Listanto dari ISSI Kota Malang, Jawa Timur.

Posisi berbeda di kelas Men Elit, rider asal Prophecy Jepang berhasil meluncur didepan dan diapit oleh dua rider Indonesia Nasional Team yakni Rio Akbar dan Toni Syarifudin.

Ketua PB ISSI Raja Sapta Oktohari menjelaskan, sebelumnya posisi Indonesia

Rider
 secara internasional berada di urutan 22, ia yakin hasil balapan BMX C1 kali ini rating naik drastis, namun belum bisa disebutkan karena belum dikalkulasi.

"Data rating yang dikeluarkan UCI sebelumnya kita diurutan 22, dengan hasil kali ini tentu akan naik drastis, kita lihat hasil ronde ke dua besok (hari ini read)," kata Raja Sapta Oktohari.

Selain berupaya mengoptimalkan ronde ke dua hari ini, untuk mendongkrak poin, lanjut Raja Sapta Oktohari PB ISSI akan mengikut sertakan beberapa rider lokal untuk berebut poin pada even yang akan berlangsung Senin pekan depan di Thailan. Upaya ini wajib dilakukan agar Indonesia berhasil meraih tiket Olimpiade.

"Hasil BMX C1 kali ini jelas mendongkrak poin atlit lokal, namun itu tidak cukup, Senin pekan depan atlit yang berpotensi kita kirim mengikuti BMX C1 di Thailan," imbuh Raja Okto Hari.

Raja Okto Hari mengaku, untuk membesarkan cabang olahraga balap sepeda membutuhkan kerja keras, ada 6 item yang harus dikembangkan secara bersamaan. Jika salah satunya pincang, maka tidak akan membuahkan hasil maksimal.

"Tantangan di beberapa cabang balap sepeda ada 6, pertama atlit, pelatih, Comssaire, Perlombaan, veneu dan organisasi.

 Misal atlitnya ada namun pelatihnya tidak handal juga tidak akan berhasil, untuk itu kami akan meng upgrad kemampuan para pelatih. Begitu juga dengan perlombaan atau iven, bagus atlit jika tidak ada iven maka kemampuan juga tidak bisa diukur," kata Raja Sapta Oktohari.

"Upaya yang dilakukan yakni menambah atlit baik secara kualitas dan kuantitas, dengan menambah pelatih yang bersertifikat," imbuhnya.

Strategi lain yakni mensupport tiap cabang balap sepeda untuk menggelar perlombaan. "Perlombaan harus diperbanyak, bukan hanya sekedar perlombaan tarkam, minimum standar federasi, sehinga bisa meningkatkan kualitas pembinaan atlit," tegas Raja Sapta Oktohari.

Meski tantangan, namun Raja Sapta Oktohari mengaku saat ini cabang balap sepeda di tanah air terus bekembang, sebelumnya hanya ada satu tim Continental yakni Pegasus, saat ini akan bertambah dua lagi, yakni KFC Bike Kencana Jakarta dan SKAB

ISSI Riau Dituntut Berbuat
    Banyaknya atlit dan pengunjung yang datang dari daerah dalam dan luar negeri yang menyaksikan Iven BMX C1 membuat Wakil Pimpinan Umum Haluan Riau Zico Basko, yang mendampingi Ketua PB ISSI Raja Sapta Oktohari selama pertandingan, mengaku  tertarik menyaksikan rider yang berpacu di Venue BMX Siak.

    Ia bersama rombongan PB ISSI terlihat fokus dan geregetan saat melihat atlit yang melaju di lintasan BMX.

    Zico tertarik menyaksikan BMX C1 karena iven  ini merupakan ajang Internasional, menarik diikuti. Warga Siak seharusnya bangga dengan kepercayaan PB ISSI yang menempatkan Siak sebagai tuan rumah ajang bergengsi ini.

    "Disini kita menyaksikan atlit Internasional unjuk gigi, kita harus memberi support atli lokal, berharap atlit Indonesia bisa goo internasional melalui iven ini," kata Zyco Basko.

    Selain itu, Zico Basko berharap ISSI Riau bisa banyak berbuat, sehingga bisa menciptakan atlit handal untuk mengangkat nama baik daerah. "Kita jangan hanya menjadi tuan Rumah, pengurus ISSI Provinsi harus bisa melahirkan atlit yang profesional," kata Zico Basko.

    "Venue ini sangat luar biasa, lokasinya sangat baik. Kalau Pengkab ISSI dan Pengurus ISSI Provinsi bisa melakukan pembinaan atlit, kita bisa banyak mengelar iven di sini. Ada kebangaan tersendiri jika atlit kita yang main," kata Zyco Basko.

    Jika cabang balap sepeda di Riau bisa hidup, banyak iven di selenggarakan di Siak, maka akan banyak pengunjung yang datang. "Dengan adanya iven seperti ini, maka orang daerah lain akan ke Siak," pungkasnya.***