Masyarakat Kampar Kirihulu Kian Menderita

Harga Karet Hanya Rp3000 per Kg

Harga Karet Hanya Rp3000 per Kg

Kamparkirihulu (riaumandiri.co)- Selain mengeluhkan keterbatasan akses masyarakat Kampar Kirihulu saat ini juga sedang dilanda masalah rendahnya harga jual getah karet.

Harga karet di sana hanya mencapai Rp3 ribu per kilogram.

"Persolan ini yang membuat kami menangis. Sementara hampir 100% warga kami berprofesi sebagai petani karet," ungkap Kades Pulau Permai, Joni Antoni kepada rombongan Pemkab Kampar dan KNPI Kampar yang dikepalai Rahmad Jevary Juniardo yang turun ke lokasi untuk menyerahkan bantuan kepada masyarakat di sana, Selasa (1/3) lalu.

Pantauan, banyak warga menyimpan karet-karet hasil sadapan mereka di samping rumah dan sebagian warga mengikatkan bongkahan karet di sungai-sungai yang tak jauh dari pemukiman. Menurut Kades Pulau Permai, selama lebih setahun harga komoditi karet anjlok. Dan inilah persolan dan awal musibah bagi mayoritas warga di Kecamatan Kampar Kiri Hulu.

"Kepada Pak Ardo tolong perjuangkan nasib kami. Karet ini sudah menjadi mata pencarian kami sejak dahulu sejak zaman orang tua-tua kami," ujar Nedi.

Harga karet senilai tiga ribu rupiah sangat tidak menguntungkan warga. harga itu belum dipotong beban upang angkut karet ke Payakumbuh senilai Rp2.500/kg. Jika dipotong biaya angkut, warga hanya mendapatkan Rp500 /kg.

"Makanya dengan harga segitu kami lebih memilih menyimpan karet daripada menjualnya saat ini," tutur Warga yang lain.

Joni Antoni mengatakan saat ini warga membanting stir beralih profesi mengumpulkan getah kayu gaharu. Warga lebih memilih masuk ke hutan-hutan berminggu-minggu untuk mengumpulkan getah kayu gaharu. "Pekerjaan itu terpaksa dilakukan warga karena tidak punya pilihan lain lagi," cetus Joni.

Tak Bisa Berbuat
Menanggapi keluhan masyarakat petani karet, kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Kampar H Bustan melalui Kabid Informasi dan Pasar Afrizal mengaku tidak bisa berbuat banyak untuk mendongkrak harga karet saat ini. Dia mengatakan pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebabkan jatuh harga komoditi andalan masyarakat Kampar setelah sawit ini.

"Kita sampai ini belum bisa menyimpulkan mengapa harga karet ini belum juga naik. Saat ini kita hanya bisa berharap hancurnya harga karet ini tidak berlangsung lebih lama lagi," pungkas Afrizal kepada wartawan Kamis (3/3) di Bangkinang.(mg2)