Jabodetabek Merajai Penjualan AC Polytron

Jabodetabek Merajai Penjualan AC Polytron

JAKARTA (riaumandiri.co)-Selama 40 tahun di Indonesia memberikan pengalaman luar biasa lagi Polytron. Polytron telah banyak mempersembahkan rangkaian produk baru dengan fitur yang sesuaidengan kebutuhan konsumen Indonesia.

Shasa Eva Marisah selakuPublic Relations dari Polytron mengatakan, walau lambat namun pasti, Polytron tiap tahun mengalami kenaikkan."Tentunya hal ini harus diimbangi dengan pelayanan dan produk yang prima," sebut melalui rilis yang diterima Haluan Riau, Rabu (2/3).

Nampaknya, isu perlambatan ekonomi Indonesia tidak berpengaruh terhadap Polytron yang merupakan satu-satunya produsen lokal elektronik dan alat rumah tangga terbesar di Indonesia.

Keberhasilan Polytron untuk ekspansi di lini smartphone dibarengi dengan pesatnya pertumbuhan akan permintaanAir Conditioner. Jabodetabek masih merajai kinerja penjualan AC Polytron.

Setiap tahunnya selalu ada peningkatan akan permintaan Air Conditioner. Inilah yang justru menjadikan pengantar bagi PT Hartono Istana Teknologi dengan brand Polytron menciptakan Air Conditioner yang cepat dingin dan hemat konsumsi listriknya.

Polytron di kesempatan1 Maret 2016 di Djakarta  Theatre meluncurkan produk terbaru Air Conditioner yang memiliki teknologi berbeda dengan AC pada umumnya. Diberinama Polytron Neuva Ice karena AC ini memiliki kelebihan pendinginan yang super cepat. Teknologi Fastest Cooling dipastikan mampu mencapai suhu 18 °C dalam waktu 7 menit. Hal ini tentunya didukung oleh teknologi High Efficiency Cooling Engine. Proses pendinginan yang ekstrim dan cepat dengan kemampuan 40 persen lebih cepat dari AC biasa.

Energy saving tidak sama dengan Low Watt. Polytron mengusung produk dengan fitur Energy Saving dengan tingkate fisiensi sangat tinggi di mana ini adalah point penting keunggulan dari AC Polytron Neuva Ice. Telah melalui proses pengujian yang dilakukan di ruang khusus (chamber) yang terbukti mampu menghemat hingga 200 persen dibandingkan dengan ACLow Watt merk lain.(rls)