Perantau Simawang Dumai Siap Bangun Kampung

Perantau Simawang Dumai Siap Bangun Kampung

DUMAI (riaumandiri.co)-Ketua Umum DPP Perantau Simawang Saiyo, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumbar, M Nur Idris, menyampaikan rasa bangga dan senang, Cabang Perantau Simawang Saiyo Dumai, sudah mempunyai gedung pertemuan sendiri.

Gedung ini digunakan untuk pertemuan dan kegiatan warga Dumai dan sekitarnya. “Ini satu-satunya cabang perantau Simawang Saiyo yang sudah mempunyai gedung milik sendiri. Tentu Kami dari DPP menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas kemajuan perantau Simawang Dumai,” ujar M. Nur Idris dalam Silahturahmi DPP Simawang Saiyo dengan DPC Simawang Saiyo Dumai di gedung pertemuan Simawang Saiyo Dumai Jalan Hang Tuah, Dumai, Jumat (26/2).

Dalam pertemuan yang dihadiri ratusan warga Simawang Dumai itu, M.Nur Idris menyampaikan perkembangan dan program kerja organisasi Simawang Saiyo serta perkembangan pembangunan nagari Simawang. Tampak hadir Pengurus DPP Simawang Saiyo Jamalis dan Lukman.

M Nur Idris, menyampaikan, pembangunan yang akan dilaksanakan di nagari saat ini berupa pembangunan pondok pesantren Istiqomah Simawang di Bolek Padang Simawang, yang memerlukan dana sebesar Rp30 miliar dan pembangunan gedung serba guna sebesar Rp2 miliar, serta pembangunan pasar ombilin.

Khusus untuk pesantren dananya akan diajukan bantuan ke Umi Emirat Arab, pemerintah dan bantuan warga Simawang perantau dan kampung halaman sebagai dana awal. “Insya Allah kita akan membangun pesantren di Padang Simawang sebagai pengembangan pesantren yang lama, agar lebih representatif dan memakai luas sekitar 50 hektar. Kini sedang pengurusan sertifikat tanah dan rencana gambar,” ujar M Nur Idris yang juga anggota DPRD Bukittinggi ini.

Sementara tokoh perantau nampak hadir Ketua Simawang Saiyo Dumai, Basri Pakiah Palito Basa serta pengurus Bagindo Nora, M.Kamil, Khairul Azwar, Bandaro Putiah, Nova Riska dan sejumlah pengurus lainnya.

Basri Pakiah dalam kesempatan itu menyampaikan, Perantau Simawang Saiyo Dumai yang terdaftar berjumlah 157 kepala keluarga. Mereka beraktivitas sebagai birokrat, akademis, guru, TNI/Polri serta pedagang. Kegiatan sosial dan keagamaan menjadi utama organisasi perantau.

Pada kesempatan pertemuan, M Nur Idris, mengajak semua warga perantau Dumai untuk selalu menjaga kekompakan dan bersama membesarkan organisasi. “Kalau semua sudah kompak dan bersatu tidak ada masalah, baik di rantau dan kampung halaman yang tidak bisa diselesaikan” ujar M. Nur Idris. (rls/rin)