Rencana Penertiban Kampung Buatan Besar

Warga Mengaku Pasrah

Warga Mengaku Pasrah

SIAK (riaumandiri.co)-Sebanyak 204 kepala keluarga yang berada di kawasan Cagar Biosfer, khususnya warga di RT 04, Dusun Kolam Hijau, Kampung Buatan Besar atau masyarakat Kampung 40 yang akan ditertibkan dalam waktu dekat mengaku pasrah.

Seperti diketahui kawasan ini telah ditetapkan badan dunia UNESCO sebagai  Cagar Biosfer dan berada di lokasi Giam Siak Kecil dan Bukit Batu yang telah dirambah secara besar-besaran.Sehingga Pemkab Siak akan melakukan pembersihan kawasan ini.

Kawasan ini dirambah dan dijadikan kawasan pemukiman dan perkebunan kelapa sawit.
Di Kawasan itu kini telah berdiri 170 rumah papan, satu sekolah yang terdiri 2 kelas di Kampung 40 dan dua tempat ibadah.

Untuk itu Pemkab Siak bersama jajaran terkait sesegara mungkin melakukan penertiban.
Kapolres Siak  Ino Harianto mengatakan untuk di wilayah Siak Kecil akan dilakukan pengosongan.
 Kepolisian juga telah merencanakan pembentukan personel yang terdiri dari Brimob, TNI dan Pemda yang berjumlah 300 orang.

"Perencanaan yang telah dibuat ada 300 personel, namun melihat kondisi lain kemungkinan akan ditambah lebih banyak dari jumlah masyarakat yang ada disana," jelas Kapolres Siak, kemarin.

Dengan perencanaan yang telah dibuat Kepolisian, Bupati Siak juga mendukung penuh dalam melakukan pembersihan dikawasan konservasi.

"Dalam hal ini saya mendukung penuh dengan akan menyediakan perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan ini," ujarnya.
Tidak Tahu

Terpisah, Amir (36) Warga Kampung 40 mengaku, dirinya tidak tahu kalau yang mereka tempati masuk kawasan Cagar Biosfer.

 "Kami sebagai masyarakat kecil yang berlatar belakang sekolah SD atau SMP tidak tamat tentunya kurang tahu akan masalah ini, yang terpenting kami usaha dan berjuang untuk memenuhi kebutuhan keluarga buat masa depan anak-anak kami," ungkapnya. Ketika ditanya apakah belum dengar kalau mereka warga kampung 40 akan segera di evakuasi, ia mengatakan dengar dan mereka pasrah.

"Kami pasrah mau digusur atau diusir. yang penting kami diberikan solusi dan diberikan tempat tinggal yang layak buat memperjuangkan anak-anak kami. Buat kami harta ini tidak terlalu kami kejar, yang terpenting anak-anak kami bisa sekolah dan kami bisa usaha mencari nafkah di negeri istana ini," harapnya.

 Senada juga dengan Ucok. Dia mengatakan, nasib warga Kampung 40 sudah di ujung tanduk dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. hanya pasrah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Nasib kami sudah di ujung tanduk dan tak berdaya melawan pemerintah. Yang jelas kami hanya bisa berdoa dan pasrah kepada Allah dan semoga ada mujizat yang bisa menolong kami.

 Kami hanya bisa meminta dan memohon kepada pemerintah, kalaulah kami diusir dari tempat tinggal kami, tolonglah berikan kami tempat tinggal yang layak untuk menyambuh hidup ini yang sudah tak punya apa-apa,"pungkasnya.***