Pemko Pekanbaru Bentuk Tim

8 Kepala Pukesmas Mundur

8 Kepala Pukesmas Mundur

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Delapan orang Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat di Kota Pekanbaru diketahui mundur dari jabatan setelah yang bersangkutan melayangkan surat ke Badan Kepegawaian Daerah Pekanbaru.

Hal itu dibenarkan Kepala BKD Pekanbaru, Azharisman Rozie, saat dikonfirmasi terkait kebenaran informasi tersebut, Selasa,(9/2).

"Benar, kita ada terima surat pengunduran diri Kepala Puskesmas yang disebutkan itu beberapa waktu lalu," jawab Rozie singkat.

Delapan Kepala Puskesmas yang mengundurkan diri tersebut adalah Pukesmas Sidomulyo Rawat Jalan, Rejosari, Umban Sari, Langsat, Limapuluh, Sail, Simpang Baru dan Kepala Puskesmas Garuda.
 
Menyikapi hal itu, Sekretaris Kota Pekanbaru, M Noer mengatakan, pihaknya akan membentuk tim untuk menyelidiki permasalahan yang terjadi.

"Berdasarkan informasi yang saya terima mereka mundur karena akan berkosentrasi untuk berkarir secara profesional, namun kita tidak tahu apa penyebabnya. Untuk itu, kita akan membentuk tim guna menyelidiki penyebab pasti dari kepala Puskesmas yang mundur itu. Terdiri dari Inspektorat, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Dinas Kesehatan," ungkap Sekko.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Helda S Munir, saat dikonfirmasi mengaku kaget menerima kabar yang disampaikan. Pasalnya tak ada surat resmi yang Ia terima dari pengunduruan
 
8 Kepala
kepala Puskesmas yang dimaksudkan, apalagi dirinya juga baru mulai beraktivitas setelah kepulangannya dari umrah.

Saat ditanyakan, apakah ada permasalahan dari 8 orang kepala Puskesmas kepada dirinya sehingga orang yang bersangkutan memilih untuk mengundurkan diri, Helda menepisnya.

Dia menegaskan, selama ini antara dirinya dengan 8 orang kepala Puskesmas, baik-baik saja tak ada permasalahan."Kalau masalah hubungan kerja dengan saya, selama ini baik-baik saja, walau secara struktur kepemimpinan biasa kalau ada evaluasi," tegas Helda.

Sekali lagi Helda mengatakan dirinya sangat kaget menerima kabar seiring dengan kepulangannya dari Tanah Suci melakukan umrah, meski demikian terkait persoalan itu, dirinya berjanji akan menghadap Walikota Firdaus, untuk membahas permasalahan, begitu juga dengan penyelesaiannya.***PEKANBARU (HR)-Delapan orang Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat di Kota Pekanbaru diketahui mundur dari jabatan setelah yang bersangkutan melayangkan surat ke Badan Kepegawaian Daerah Pekanbaru.

Hal itu dibenarkan Kepala BKD Pekanbaru, Azharisman Rozie, saat dikonfirmasi terkait kebenaran informasi tersebut, Selasa,(9/2).

"Benar, kita ada terima surat pengunduran diri Kepala Puskesmas yang disebutkan itu beberapa waktu lalu," jawab Rozie singkat.

Delapan Kepala Puskesmas yang mengundurkan diri tersebut adalah Pukesmas Sidomulyo Rawat Jalan, Rejosari, Umban Sari, Langsat, Limapuluh, Sail, Simpang Baru dan Kepala Puskesmas Garuda.
 
Menyikapi hal itu, Sekretaris Kota Pekanbaru, M Noer mengatakan, pihaknya akan membentuk tim untuk menyelidiki permasalahan yang terjadi.

"Berdasarkan informasi yang saya terima mereka mundur karena akan berkosentrasi untuk berkarir secara profesional, namun kita tidak tahu apa penyebabnya. Untuk itu, kita akan membentuk tim guna menyelidiki penyebab pasti dari kepala Puskesmas yang mundur itu. Terdiri dari Inspektorat, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Dinas Kesehatan," ungkap Sekko.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Helda S Munir, saat dikonfirmasi mengaku kaget menerima kabar yang disampaikan. Pasalnya tak ada surat resmi yang Ia terima dari pengunduruan
 
8 Kepala
kepala Puskesmas yang dimaksudkan, apalagi dirinya juga baru mulai beraktivitas setelah kepulangannya dari umrah.

Saat ditanyakan, apakah ada permasalahan dari 8 orang kepala Puskesmas kepada dirinya sehingga orang yang bersangkutan memilih untuk mengundurkan diri, Helda menepisnya.

Dia menegaskan, selama ini antara dirinya dengan 8 orang kepala Puskesmas, baik-baik saja tak ada permasalahan."Kalau masalah hubungan kerja dengan saya, selama ini baik-baik saja, walau secara struktur kepemimpinan biasa kalau ada evaluasi," tegas Helda.

Sekali lagi Helda mengatakan dirinya sangat kaget menerima kabar seiring dengan kepulangannya dari Tanah Suci melakukan umrah, meski demikian terkait persoalan itu, dirinya berjanji akan menghadap Walikota Firdaus, untuk membahas permasalahan, begitu juga dengan penyelesaiannya.***